Wow, Israel Lakukan Simulasi Serangan Siber ke Sistem Keuangan Glogal

Yerusalem, Inako
Serangan siber dapat mengacaukan pasar valuta asing dan obligasi global, likuiditas, integritas data, dan transaksi antara importir dan eksportir.
BACA JUGA: Menteri Teten Minta Kadin Perkuat Kemitraan UMKM dan Usaha Besar Dalam Rantai Pasok Industri
Dengan mengacu pada kondisi tersebut Israel dan sepuluh negara lain berinisiatif melakukan simulasi serangan siber skala besar pada sistem keuangan global, Kamis (9/12). Program yang dipimpin Israel ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan siber.
Negara-negara yang terlibat proyek ini disebut "Collective Strength",. yaitu antara lain: Israel, Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab (UEA), Austria, Swiss, Jerman, Italia, Belanda, dan Thailand. Hadir juga perwakilan dari IMF, Bank Dunia, dan Bank of International Settlements.
BACA JUGA: Wamen PUPR: Politeknik PU Adalah Terobosan Penuhi SDM di Era Industri 4.0
Kementerian Keuangan Israel mengakui bahwa simulasi perang digital ini telah direncanakan selama satu tahun terakhir. Reuters melaporkan, simulasi menggunakan laporan berita palsu yang dalam skenario menyebabkan kekacauan di pasar global dan bank.
Rahav Shalom-Revivo, kepala keterlibatan siber keuangan Israel, mengatakan kolaborasi internasional antara kementerian keuangan dan organisasi internasional adalah kunci untuk ketahanan ekosistem keuangan.
Simulasi ini pada mulanya diagendakan berlangsung di Dubai World Expo, namun dipindahkan ke Yerusalem karena kekhawatiran atas penyebaran virus corona varian Omicron. Para peserta pun hadir melalui konferensi video.
BACA JUGA: Info Rupiah Hari Ini, 10 Desember 2021
Pejabat pemerintahan Israel mengatakan bahwa ancaman semacam itu bisa saja terjadi di masa mendatang. Apalagi jika melihat fakta akan banyaknya serangan siber yang dialami perusahaan besar di berbagai belahan dunia.
"Satu-satunya cara untuk menahan kerusakan ini adalah dengan kerja sama global. Keamanan siber saat ini tidak selalu cukup kuat. Para penyerang 10 langkah di depan garis pertahanan kita," ungkap Micha Weis, manajer keuangan siber di Kementerian Keuangan Israel.
TAG#Serangan Siber, #Keuangan Global, # Sistem Perbankan, #Israel, #Amerika Serikat, #Jerman, #Inggris, #Italia, #Pejabat Israel
190216582
KOMENTAR