Yusril Yakin Gugatan Prabowo Ditolak MK, Ini Alasannya

Jakarta, Inako
Ketua Tim Kuasa Hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, yakin Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan mengabulkan gugatan pemohon (Tim Kuasa Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) terhadap termohon (Komisi Pemilihan Umum/KPU). Hal itu diungkapkan jelang pembacaan hasil putusan sengketa hasil Pilpres 2019 Kamis, 27 Juni 2019.
Menurut Yusril, ada tiga hal yang membuat MK menolak gugatan Prabowo. Pertama, Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi tak bisa membuktikan ada kecurangan yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Ia mengatakan, untuk membuktikan tuduhan itu, salah satu ketentuan adalah kecurangan TSM harus terbukti dilakukan diseparuh jumlah provinsi yang ada di Tanah Air.
"Jika syarat tak terpenuhi, tuduhan adanya kecurangan bersifat TSM ya tidak terbukti," tutur Yusril.
Kedua, majelis hakim menilai alat bukti yang diajukan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi tidak lengkap dan berantakan. Dokumen-dokumen disusun tidak secara sistematis dan tak ada penjelasan keterkaitan.
Ketiga, saksi yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi tidak maksimal saat memberikan kesaksian. Ia mencontohkan saksi Rahmadsyah dari Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Kedatangan Rahmadsyah di ibu kota tidak sah karena berstatus tahanan kota.
Kemudian, Rahmadsyah tidak menyaksikan kecurangan secara langsung di lapangan, melainkan hanya melihat video di Youtube. Dalam video itu, seorang polisi mengajak masyarakat memilih Jokowi-Amin. Rahmadsyah juga tidak mengetahui identitas polisi yang dimaksud.
"Ternyata di Kabupaten Batubara, pasangan Prabowo-Sandiaga yang menang. Jadi kesaksian Rahmadsyah tidak menerangkan apa-apa," kata Yusril.
TAG#Sengketa Pilpres, #Gugatan Prabowo, #Mahkamah Konstitusi, #Yusril Ihza Mahendra
190215966
KOMENTAR