Ancelotti Dituntut Untuk Mengembalikan Supremasi Real Madrid Di Kancah Eropa

Jakarta, Inako

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memikul tugas berat yakni mengembalikan supremasi Real Madrid baik di La Liga maupun Liga Champions Eropa.

Setelah memenangkan Liga Champions tiga tahun berturut-turut, Real Madrid telah melewati tiga tahun tanpa mendekati gelar itu.

Carlo Ancelotti kini mempunyai tanggung jawab besar untuk mengembalikan marwah klub ke level yang biasa mereka capai selama ini.

Madrid mencapai semi-final musim lalu tetapi dikalahkan oleh Chelsea, dengan agregat 3-1. Sebelum itu, Madrid dikalahkan oleh Manchester City dan dikalahkan oleh Ajax.

Empat keberhasilan dalam setengah dekade itu, dan tiga berturut-turut, menempatkan Real Madrid di puncak Eropa, bahkan jika Barcelona terus berkuasa di Spanyol.

Tetapi, generasi ikonik semakin tua dan banyak yang sekarang telah pergi, dengan Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos dan Raphael Varane - tulang punggung tim - semuanya pergi. Zinedine Zidane, sang pelatih, juga pergi pada akhir musim lalu.

Penggantinya, Ancelotti, memiliki tugas yang sulit untuk merebut kembali La Liga dari Atletico Madrid, yang telah mempertahankan semua pemain kunci mereka dan didorong oleh kembalinya Antoine Griezmann.

Tetapi, tugas merebut kembali Liga Champions tampak lebih berat, ketika berhadapan dengan rival Inggris seperti Manchester City, Chelsea dan Manchester United, dan di Prancis, Paris Saint-Germain.

United, City dan Chelsea menghabiskan sekitar 400 juta euro ($472 juta) digabungkan di jendela transfer musim panas ketika Ronaldo, Varane, Jadon Sancho, Jack Grealish dan Romelu Lukaku memperkuat skuad yang sudah berkilauan di puncak Liga Premier.

PSG dengan senang hati menyapu Ramos dan Lionel Messi, dua grandees La Liga yang tersisa, untuk pergi dengan Gianluigi Donnarumma, Achraf Hakimi dan Georginio Wijnaldum.

Los Balncos mendapat untung sekitar 20 juta euro dari kesepakatan untuk Eduardo Camavinga dan David Alaba dari penjualan Varane dan Martin Odegaard.