Antisipasi Banjir di Jabodetabek, Menko PMK: Modifikasi Cuaca  Secara Berkesinambungan

Hila Bame

Wednesday, 11-12-2024 | 10:17 am

MDN



JAKARTA , INAKORAN

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan,  pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jabodetabek, menyusul prediksi curah hujan tinggi oleh BMKG. 

“Sebagaimana telah disampaikan kepada publik oleh BMKG bahwa curah hujan sangat tinggi di wilayah-wilayah mulai dari Sumatra, Jawa, sampai dengan NTT, dan kita antisipasi betul di semua daerah termasuk juga di wilayah Jabodetabek.,” ujar Pratikno usai memimpin Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).

Dia menjelaskan bahwa langkah pertama yang diambil oleh pemerintah adalah melakukan modifikasi cuaca secara berkesinambungan untuk mengurangi intensitas curah hujan yang tinggi. 

Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mengurangi volume hujan yang turun secara signifikan, sehingga dampak terhadap infrastruktur pengelolaan air di wilayah Jabodetabek dapat diminimalkan.

“Modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan. Tidak bisa meniadakan, tidak mungkin
 Tetapi dapat mengurangi, dan itu mengurangi beban terhadap infrastruktur air yang ada di wilayah Jabodetabek,” ujar Pratikno.

 

BACA: Menko PMK Ingatkan Bulan Desember-Februari Sebagai Puncak Bencana Hidrometeorologi

 

Pemerintah juga akan melakukan optimalisasi infrastruktur yang ada melalui perbaikan, renovasi, dan pemeliharaan, serta memastikan kesiapsiagaan petugas teknis di lapangan. 

Selain itu, katanya, apel siaga akan terus dilaksanakan secara rutin oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi bencana.

Rapat tersebut turut memutuskan membentuk posko bersama di Kantor BNPB sebagai pusat koordinasi untuk memantau situasi secara real-time.

 Langkah ini diambil untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan potensi bencana. 

Melalui posko bersama ini, setiap unit pemerintahan yang terkait dapat langsung berkoordinasi dan berbagi informasi tanpa perlu rapat terpisah.

“Akan dibentuk posko bersama di Kantor BNPB, jadi unit-unit pemerintahan yang terkait mengirimkan wakilnya di BNPB agar bisa dimonitor dari waktu ke waktu dan tidak perlu rapat koordinasi karena koordinasi dilakukan real time di posko tersebut,” jelas Pratikno.

Lebih lanjut, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan jika bencana banjir tidak dapat dihindari.

 Pratikno menyampaikan bahwa seluruh pihak terkait telah dipersiapkan, termasuk identifikasi titik-titik potensi banjir, untuk memastikan beban yang dialami masyarakat dapat diminimalkan selama penanggulangan bencana.

Jika kemudian banjir tidak bisa terhindarkan, menurut dia, kita juga siap-siaga untuk melayani masyarakat.

"Semua sudah siap, titik-titiknya sudah diidentifikasi secara jelas, sehingga kita bisa meminimalisir beban masyarakat seandainya banjir terjadi,” pungkasnya.

Turut hadir dalam agenda tersebut, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Basarnas Kusworo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Pj. Gubernur DK Jakarta Teguh Setyabudi, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, jajaran bupati dan wali kota se Jabodetabek, dan perwakilan dari kementerian/lembaga terkait.(*/ANO)


***
Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
roinfohumas@kemenkopmk.go.id
www.kemenkopmk.go.id
X: @kemenkopmk
IG :  kemenko_pmk
Fb:  kemenkopmrkri

 

TAG#KEMENKO PMK

183972742

KOMENTAR