Antisipasi Peretasan Global, Ganjar Akan Bentuk Badan Siber di Polri

Binsar

Monday, 08-01-2024 | 09:37 am

MDN
Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan, dewasa ini, masyarakat sedang dihadapkan dengan ancaman peretasn global. Untuk mengatasi hal itu, ia berjanji akan membentuk badan siber di institusi Kepolisian dan mengangkat Duta Besar Sib

 

Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan, dewasa ini, masyarakat sedang dihadapkan dengan ancaman peretasn global. Untuk mengatasi hal itu, ia berjanji akan membentuk badan siber di institusi Kepolisian dan mengangkat Duta Besar Siber, jika memenangi Pilpres 2024.

 

Badan siber dan Dubes Siber, sambung Ganjar, bertugas mengantisipasi ancaman siber, seperti peretasan (hacking) yang telah menjadi kejahatan global. Badan tersebut tersebut, kata dia, akan dipimpin seorang Jenderal Bintang Tiga.

 

 

Gagasan tersebut dipaparkan Ganjar pada Debat Ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024).

 

Debat ketiga mengangkat tema pertahanan dan keamanan, politik luar negeri, globalisasi, hubungan internasional.

 

Menurut Ganjar, pembentukan badan siber di internal Polri dan seorang duta besar siber sangat diperlukan pada era digital saat ini.

 

Saat ini, telah ada badan siber dan sandi negara (BSSN). Menurut Ganjar, lembaga itu harus diperkuat melalui dukungan sistem keamanan yang baik.

 

Ia menjelaskan, untuk merealisasikan komitmen tersebut, pemerintah harus membangun sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang baik, dengan internet super cepat dan jangkauannya (Coverage) harus luas.

 

“Kalau kita membuat satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang kemudian menjadi persoalan dan tidak pernah selesai,” tegas Ganjar.

 

 

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa untuk memiliki SDM yang mumpuni, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bisa memberangkatkan putra-putri terbaik Indonesia untuk belajar di bidang teknologi keamanan siber dan artificial intelligence (AI).

 

“Setelah kembali, mereka diberi ruang untuk bekerja. Badan Riset dan Inovasi Nasional juga kita libatkan untuk berkolaborasi,” pungkas Ganjar.

KOMENTAR