AS Akan Tanggapi Tegas Ancaman Korea Utara Selama Perjalanan Biden ke Asia
Jakarta, Inakoran
Amerika Serikat menegaskan akan menanggapi setiap ancaman dari Korea Utara yang mungkin terjadi selama perjalanan Presiden Joe Biden ke Asia.
Hal itu disampaikan seorang pejabat Gedung Putih, Kamis (19/5) di tengah spekulasi bahwa Pyongyang dapat melakukan uji coba rudal atau nuklir saat pemimpin AS mengunjungi Korea Selatan dan Jepang.
“Kerja sama kami dengan kedua negara ini secara bilateral dan kerja sama AS-Jepang-Korsel secara trilateral hanya akan diperkuat dalam menghadapi provokasi lebih lanjut oleh Korea Utara,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada wartawan di atas Air Force One, dikutip dari Kyodo News, Jumat (20/5).
Sullivan mengatakan pada hari Rabu, bahwa intelijen AS telah mendeteksi "kemungkinan nyata" dari Korea Utara untuk melakukan uji coba rudal lain, termasuk uji coba rudal jarak jauh yang potensial, atau uji coba nuklir, atau keduanya, saat perjalanan hampir seminggu Biden ke wilayah tersebut, mulai Kamis.
Ditanya bagaimana provokasi seperti itu oleh Korea Utara dapat mempengaruhi perjalanan pertama Biden ke Asia sebagai presiden, Sullivan mengatakan itu "hanya akan memperkuat dan menyoroti fakta bahwa Amerika Serikat akan terlibat di Indo-Pasifik, akan menjadi sekutu yang kuat, dan akan berdiri dan tidak mundur dari tindakan agresi apa pun."
Pada bulan Maret, Korea Utara melakukan peluncuran pertama rudal balistik antarbenua sejak November 2017, menandai berakhirnya moratorium uji coba rudal tersebut yang telah berlangsung sejak April 2018.
Pyongyang belum menguji perangkat nuklir sejak September 2017, tetapi spekulasi berkembang bahwa negara rahasia itu juga semakin dekat untuk membatalkan moratorium uji coba nuklirnya.
Menurut Sullivan, Washington juga telah menyampaikan kepada China, sekutu penting Korea Utara, bahwa provokasi lebih lanjut dari Pyongyang hanya akan menyebabkan Amerika Serikat meningkatkan "ketabahan" dalam hal membela sekutunya, dan dapat mendorong penyesuaian cara Amerika Serikat.
Pemerintahan Biden telah menegaskan kembali bahwa pihaknya terbuka untuk pembicaraan dengan Korea Utara dan akan tetap siap untuk bertemu di mana saja tanpa prasyarat untuk membuat kemajuan menuju tujuan denuklirisasi Semenanjung Korea.
Tetapi Sullivan mengatakan Pyongyang "tidak menunjukkan indikasi kesediaan untuk terlibat dalam diplomasi yang berarti atau konstruktif."
"Selama mereka terus menolak untuk melakukannya, kami akan terus berada di jalur yang kami jalani, yaitu memaksakan tekanan, berkoordinasi erat dengan sekutu kami, dan untuk menanggapi provokasi dengan kejelasan dan ketegasan," tutup Sullivan.
TAG#joe biden, #kunjungan, #korsel, #jepang, #asean, #rudal, #korut
182236016
KOMENTAR