AS dan Jepang Menyusun Draf Resolusi PBB Tentang Larangan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Binsar

Saturday, 30-03-2024 | 08:32 am

MDN
Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa (tengah, barisan depan) memimpin pertemuan Dewan Keamanan P.B.B. pada tanggal 18 Maret 2024, di New York [ist]

Jakarta, Inakoran

 

Amerika Serikat dan Jepang telah menyiapkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan mendorong pelarangan senjata nuklir di luar angkasa. Rancangan tersebut dibuat di tengah kekhawatiran bahwa Rusia akan sedang membangun sistem nuklir yang dapat menghancurkan satelit.

 

Melansir Kyodo News, rancangan tersebut akan menyerukan kepada anggota PBB untuk tidak mengembangkan senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya yang dirancang khusus untuk ditempatkan di orbit sekitar bumi.

 

Rancangan resolusi tersebut sejalan dengan kebijakan penggunaan ruang angkasa secara damai yang diharapkan akan didukung oleh PBB. Rancangan ini akan menjadi topik pembahasan para pemimpin Amerika dan Jepang pada pertemuan puncak mereka di Washington bulan depan.

 

 

Namun, sebuah sumber yang mengetahui perundingan di dewan tersebut, masih belum bisa memastikan apakah panel keamanan utama badan dunia tersebut akan dapat melakukan pemungutan suara terhadap rancangan resolusi tersebut karena Rusia diperkirakan akan menentangnya.

 

Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967 melarang negara-negara penandatang, termasuk Rusia, untuk menempatkan benda apa pun yang membawa senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal di orbit sekitar Bumi.

 

Dokumen yang disiapkan oleh Amerika Serikat dan Jepang juga menyebutkan konsekuensi serius bagi kepentingan seluruh anggota PBB yang dapat diakibatkan oleh peledakan senjata semacam itu di luar angkasa.

 

Niat Washington dan Tokyo menyusun resolusi mengenai masalah ini diungkapkan oleh Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB, dalam pertemuan Dewan Keamanan pada 18 Maret yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa.

 

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden A.S. Joe Biden berkomitmen untuk mempromosikan penggunaan luar angkasa secara damai dalam pertemuan mereka yang direncanakan bulan depan di Washington.

 

 

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengungkapkan bulan lalu bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan untuk menyerang satelit di luar angkasa.

 

Ketua komite intelijen DPR AS bulan lalu mengatakan ada informasi mengenai ancaman serius terhadap keamanan nasional, dan ABC TV melaporkan bahwa hal itu berkaitan dengan niat Rusia untuk menempatkan senjata nuklir di luar angkasa.

 

Akan tetapi, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah laporan intelijen AS tersebut dalam program TV pemerintah.

KOMENTAR