Australia Luncurkan Paket Stimulus Ekonomi US$ 83 Miliar di Tengah Pandemi Covid-10
Jakarta, Inako
Pandemi virus corona atau Covid-19 yang menjalar di berbagai negara telah membuat kehidupan perekonomian mengalami porak-poranda. Karena itu, berbagai cara pun dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui stimulus ekonomi.
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Australia sebagai salah satu negara yang mengalami kesulitan ekonomi akibat wabah virus corona mengucurkan paket stimulus raksasa senilai A$ 130 miliar atau US$ 80 miliar (sekitar RP 1.200 triliun/kurs RP 15.000) selama enam bulan ke depan. Stimulus tersebut ditujukan untuk mensubsidi upah pekerja di saat virus corona menghancurkan ekonomi.
BACA JUGA: Ini Maskapai Penerbangan yang Terancam Bangkrut Karena Corona
Hingga saat Australia memiliki 4.245 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, terdapat 18 kematian dan 244 pasien sembuh.
Dalam pidato di Canberra, Senin (30/3/2020), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pemerintah akan membayar subsidi upah sebesar A$ 1.500 setiap dua minggu per karyawan. Hal itu dilakukan untuk membantu bisnis yang tertekan agar tetap berjalan sehingga tidak ada karyawan yang diberhentikan (PHK).
BACA JUGA: Penumpang Australia Positif Terjangkit Virus Corona di Bali
"Subsidi upah akan membantu pekerja mempertahankan pekerjaan mereka dan diharapkan memberi manfaat bagi enam juta orang," kata Morrison kepada wartawan, Senin (30/3/2020).
KOMENTAR