Ba-Loho Strategi Tradisi Caci Manggarai dan Deklarasi Capres Pagi-Pagi Buta

Hila Bame

Sunday, 16-10-2022 | 13:00 pm

MDN
Pemain caci dari Manggarai

 

JAKARTA, INAKORAN


Dalam tradisi Caci Manggarai, permainan baku pukul antara dua Pria memakai cemeti ada strategi Ba-Loho atau Ba-Leso cengkok sebagian kawasan di Manggarai.

Ba-loho adalah sebuah strategi untuk mencapai kemenangan optimum dari sebuah pertandingan Caci tanpa dendam, sekalipun tubuh luka berlumuran darah segar akibat pukulan lawan main.

Waktu adalah penanda strategi Ba-loho misalnya jam pada pagi hari, takkan pernah diambil oleh jawara Caci Manggarai.

Pilihan hari dan jam atau weton dalam budaya Jawa bukan perkara gampang jika ingin meraih kemenangan gemilang.


baca:  

Airlangga: KIB Deklarasi Capres September 2023


Strategi ini diyakini hingg kini karena itu jalan menuju puncak dan satu-satunya jalan. 

Manggarai adalah Kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur dia termasyur pada kekinian oleh binatang Purba, Komodo.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah puluhan kali mengunjungi Manggarai setelah pada pemerintahannya jadikan Komodo sebagai Kawasan Wisata Premium.

Kunjungan Jokowi memastikan pembangunan sarana penunjang wisata semisal aksesibilitas yang disiapkan oleh negara.

Sementara sarana  amenitas disiapkan oleh swasta atau pengusaha lokal maupun nasional.

Atraksi budaya bagian dari amenitas untuk menyuguh wisatawan dan lazimnya disiapkan oleh lembaga Usaha Kecil yang beroperasi di daerah.

Caci adalah atraksi budaya Manggarai.

 Meski sekarang kabupaten itu dipecah jadi tiga bagian terdiri dari Kabupaten Manggarai (induk); Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Manggarai Barat.

 Tarian Caci, menjadi tontonan menarik sejak dahulu kala hingga hari ini dan, tiga kabupaten tersebut melestarikan budaya baku pukul itu hingga lawan tanding berdarah-darah.

Hanya saja meski permainan hingga menimbulkan luka, tidak pernah menyimpan dendam.

Ini legaci adiluhung nenek moyang orang Manggarai

Jika masih ada perang tanding itu soal lain, faktor ekonomi dan perjuangan kelas dalam masyarakat lazim sebagai pemantik.

Acara Caci seharian digelar selama dua hari 


Budaya Caci biasanya diselenggarakan selama dua hingga tiga hari atau tergantung kesepakatan para pemangku adat Manggarai.


Permainan Caci akan dibuka pukul 8 atau 9 pagi dan ditutup pukul 16.00 sore hari bahkan bisa mundur hingga pukul 17.00 Witeng.


Yang menarik dari atraksi Caci adalah para pemain pemula akan bermain pada pagi hari ketika lapangan Caci dibuka.

Hampir jarang dan tiada pernah,  punggawa Caci bermain di pagi hari.

Tradisi Ba-Loho( Mengambil jam jelang sore untuk memenangkan pertandingan).


Punggawa Caci akan turun lapangan ketika jam dinding menunjukkan pukul 15.00 Witeng.

Hampir pasti para penonton menunggu kehadiran mereka, mengusap lantai, menari mengelilingi lapangan.

Saat itulah biasanya nasi ditungku akan "muntung ghang"( nasi angus pada panci/kebakaran kecil), karena ibu-ibu muda maupun setengah tua usia mereka akan tersihir oleh penampilan para jawara Caci.

Para jawara Caci sangat gensi jika main Caci pada pagi hari.

Itu anak bawanglah, kata mereka dan memang penonton nya viewer maupun subcriber pemain mula dinilai sedikit karena belum punya pengalaman.

Kebanyakan baru bisa Caci, asal bisa Caci tanpa daya engagement yang unggul dari massa strategis.

Mirip seh dengan pesta demokrasi Indonesia pada 2024.

Sebagian partai telah deklarasi kan  Capres pada 2022, sementara Menko Airlangga akan Deklarasi Capres pada September2023. Masih lama. 

Mungkin juga sebagian partai papan atas mengikuti strategi jawara Caci Manggarai lakukan strategi Ba-loho; sebelum masuk "gelanggang" (dibaca: deklarasi) pada tahun 2023.

Strategi  'Ba-loho" tidak main-main dalam tradisi Caci Manggarai, tanpa strategi itu bisa-bisa ambyarrr. (hilabame@gmail.com)

 

 

 

KOMENTAR