Badan Intelijen Pertahanan AS: ‘Korut Akan Menguji Rudal Balistik Tahun Depan’

Jakarta, Inako
Badan Intelijen Pertahanan AS melaporkan Korea Utara akan melanjutkan uji coba rudal balistik jarak jauh tahun depan.
Dalam laporannya Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat mengklaim bahwa Pyongyang akan terus menimbulkan "tantangan keamanan kritis" bagi Amerika Serikat dan sekutunya.
Laporan yang dirilis Jumat lalu itu, merupakan peringatan terbaru tentang upaya Korea Utara untuk meningkatkan kekuatan militernya meskipun tidak melakukan uji coba rudal balistik antarbenua atau perangkat nuklir selama beberapa tahun terakhir.
Pemimpin Korea Utara, menurut laporan itu, memandang senjata nuklir sebagai jhal yang penting bagi kelangsungan hidup rezimnya.
"Ada kemungkinan kita bisa melihat uji coba rudal jarak jauh selama tahun depan," kata badan tersebut.
Pyongyang, lanjut laporan itu, juga dapat melakukan uji coba nuklir bawah tanah untuk memvalidasi kemampuan senjata.
Terakhir kali Pyongyang menguji ICBM yang berpotensi mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS adalah November 2017. Mereka belum melakukan uji coba nuklir sejak September di tahun yang sama.
Korea Utara menjangkau secara diplomatis pada 2018 dan 2019. Tetapi pembicaraan antara Presiden AS saat itu Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un gagal membuat kemajuan dalam negosiasi untuk menyingkirkan senjata nuklir Pyongyang.
Pada Oktober 2020, Korea Utara memamerkan tipe baru ICBM selama parade militer dan melanjutkan pengujian rudal balistik jarak pendek dan senjata lainnya.
“Bahkan jika uji terbang tambahan sistem jarak jauh tidak terjadi dalam waktu dekat, Pyongyang mungkin akan fokus pada pelatihan dan peningkatan kekuatan misilnya yang semakin penting bagi strategi pencegahan Korea Utara,” kata badan tersebut, seperti dikujtip dari Kyodonews.
.jpg)
"Kim Jong Un telah menekan negaranya untuk mengembangkan senjata nuklir dan menggabungkannya dengan rudal balistik yang dapat mencapai Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat," kata Letjen Angkatan Darat AS Scott Berrier, direktur badan tersebut.
“Visinya tentang Korea Utara yang dapat secara langsung membuat Amerika Serikat dalam bahaya, dan dengan demikian menghalangi Washington dan memaksanya menjadi keputusan kebijakan yang bermanfaat bagi Pyongyang, jelas dan dengan jelas diartikulasikan sebagai tujuan dalam retorika Korea Utara yang otoritatif,” katanya.
TAG#Badan Intelijen Pertahanan, #AS, #Kourt, #rudal balistik
192030552

KOMENTAR