Biden: Konflik Harus Diselesaikan Melalui Kotak Suara, Bukan Dengan Peluru

Binsar

Tuesday, 16-07-2024 | 09:59 am

MDN
Petugas polisi berkumpul di dekat lokasi Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, pada 14 Juli 2024, menjelang pembukaan acara keesokan harinya [ist]

 

Jakarta, Inakoran

 

Presiden AS Joe Biden pada, Minggu (14/7) meminta seluruh warga Amerika Serikat untuk menurunkan suhu politik dan menyelesaikan perbedaan di kotak suara, buka dengan peluru. Seruan itu disampaikan Biden, sehari setelah saingannya dari Partai Republik Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan dalam kampanye di Pennsylvania.

Melansir Kyodonews, dalam pidatonya di Kantor Oval, Biden menegaskan bahwa suhu politik di AS saat ini sangat panas. Ia mengajak semua untuk menenangkan diri.

“Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk melakukan hal itu, meskipun terdapat perbedaan pendapat yang signifikan,” katanya.

 

 

Menjelang pidato Biden, Trump tiba di Milwaukee untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik, yang akan berlangsung empat hari mulai Senin. Di sana, pria berusia 78 tahun itu akan secara resmi dicalonkan sebagai calon dari partai tersebut untuk pemilihan presiden pada bulan November.

Biden mengatakan pertaruhan dalam pemilu ini sangat besar karena pilihan yang diambil para pemilih AS akan menentukan masa depan negara mereka dan seluruh dunia di tahun-tahun mendatang, namun jalan ke depan melalui persaingan visi dalam kampanye harus selalu diselesaikan secara damai, bukan melalui tindakan kekerasan.

Upaya pembunuhan pada hari Sabtu terjadi di tengah meningkatnya perpecahan dalam politik dan masyarakat AS. Trump terluka setelah beberapa tembakan dilepaskan pada acara di Butler, Pennsylvania, dengan satu tembakan mengenai telinga bagian atas.

Segera setelah kejadian tersebut, Trump, yang mengalami darah di telinga kanan dan wajahnya, mengacungkan tinjunya ke udara beberapa kali sebelum dibawa dari panggung oleh agen Dinas Rahasia. 

 

 

Biro Investigasi Federal menganggap penembakan itu sebagai upaya pembunuhan. Seorang tersangka, yang diidentifikasi berusia 20 tahun dari Pennsylvania, diperkirakan melepaskan tembakan dari atap di dekatnya sebelum dibunuh oleh Dinas Rahasia di tempat kejadian.

Pada hari Minggu, Biden menerima pengarahan tentang insiden tersebut dari pimpinan Dinas Rahasia dan FBI.

Dalam pidatonya di Ruang Oval, Biden mengatakan dia tidak mengetahui motif pelaku penembakan, afiliasinya atau apakah dia bertindak sendiri, dan menambahkan bahwa aparat penegak hukum sedang menyelidiki pertanyaan-pertanyaan tersebut.

KOMENTAR