Biden melakukan perjalanan ke pangkalan udara untuk menghormati tentara AS yang tewas di Afghanistan

Hila Bame

Monday, 30-08-2021 | 08:44 am

MDN
Joe Biden Presiden Amerika Serikat

 

 

 

Pangkalan Angkatan Udara DOVER, Delaware, INAKORAN

Presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba di Pangkalan Angkatan Udara Dover pada Minggu (29/8) untuk menghormati anggota militer yang tewas dalam serangan bom bunuh diri saat evakuasi warga sipil dari Afghanistan.


BACA:  

Macron mengatakan Prancis, Inggris akan mengusulkan zona aman Kabul ke PBB


Sebuah bom bunuh diri ISIS pada Kamis menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika yang menjaga bandara Kabul di tengah pengangkutan udara yang telah mengevakuasi sekitar 114.400 orang dalam dua minggu terakhir.

Pasukan Amerika melancarkan serangan militer di ibukota Afghanistan pada hari Minggu menargetkan kemungkinan bom mobil bunuh diri, kata para pejabat AS.

“Kami berada dalam periode bahaya serius mengingat apa yang kami lihat dalam intelijen,” penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan kepada program State of the Union CNN dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu, sebelum serangan terbaru dilaporkan.

"Kami mengambil setiap tindakan yang mungkin atas arahan presiden untuk memastikan bahwa pasukan kami dilindungi di lapangan bahkan ketika mereka menyelesaikan misi mereka untuk membawa warga Amerika yang tersisa dan sekutu Afghanistan."

Biden, seorang Demokrat, menghadapi kritik dari anggota parlemen Republik, yang menuduh pemerintahannya ceroboh penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Setelah tiba di pangkalan di Delaware, Biden dan istrinya, Jill, bertemu dengan keluarga anggota militer yang tewas dalam serangan itu.

Mereka kemudian menyaksikan pemindahan jenazah pasukan dari sebuah pesawat yang mendarat di pangkalan tersebut sekitar pukul 8 pagi EDT (8 malam, waktu Singapura), menurut jadwal Gedung Putih.

Serangan hari Kamis, yang diklaim oleh ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan, adalah insiden paling mematikan bagi anggota militer AS di Afghanistan dalam satu dekade.

Pemboman itu terjadi tepat di luar gerbang bandara, tempat ribuan orang berkumpul untuk mencoba melarikan diri sejak Taliban kembali berkuasa pada 15 Agustus.

Kemajuan cepat Taliban di seluruh negeri di tengah penarikan pasukan Amerika dan sekutu, dan adegan kacau di bandara telah memberi Biden tantangan kebijakan luar negeri terbesarnya hingga saat ini.

Biden telah bersumpah untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas bom bandara.

Militer AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membunuh dua militan ISIS-K dalam serangan pesawat tak berawak di Afghanistan.

Sullivan mengatakan keduanya "adalah individu yang terlibat dalam fasilitasi dan perencanaan dan produksi alat peledak dan mereka adalah bagian dari jaringan ISIS-K yang lebih besar".

Source: Reuters/

 

KOMENTAR