Bill Gates: Hanya Tiga Profesi Ini yang Akan Eksis dari Gempuran AI

Jakarta, Inakoran
Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang begitu pesat belakangan ini membuat banyak orang mulai resah. Tak sedikit pekerja di berbagai sektor merasa masa depan profesinya kian terancam oleh kemampuan AI yang terus berkembang—dari sekadar menjawab pertanyaan hingga menulis kode dan menganalisis data rumit.
Bill Gates, pendiri Microsoft sekaligus tokoh penting di dunia teknologi, turut angkat suara soal fenomena ini. Dalam pernyataannya yang dikutip dari Unilad, Gates menyampaikan bahwa banyak pekerjaan berisiko tergantikan oleh AI. Namun, di tengah nada pesimis tersebut, ia juga menyebutkan bahwa masih ada secercah harapan.
BACA JUGA:
Warren Buffett Tetap Raup Cuan di Tengah Badai Tarif Trump
Harga Emas Melonjak Rekor Baru US$3.200 : Imbas AS Terapkan Tarif 145% Terhadap China
Saham Makanan Dalam Portofolio Bill Gates, Mau Ikutan?
Warren Buffet Bangun Kekayaan Dari Nol: Apa Saja Strategi Cerdasnya?
Menurut Gates, setidaknya ada tiga jenis pekerjaan yang dinilai cukup aman dari ancaman AI. Profesi-profesi ini memiliki tingkat kompleksitas, kreativitas, dan intuisi manusia yang belum bisa ditiru oleh mesin secanggih apapun. Apa saja profesi yang dimaksud?
1. Programmer dan Pengembang Perangkat Lunak
Meskipun AI kini sudah mampu menulis baris-baris kode sederhana, kemampuan tersebut belum menyamai kecanggihan pemrogram manusia. Teknologi saat ini masih membutuhkan pengawasan, debugging, dan pengembangan lanjutan yang hanya bisa dilakukan oleh manusia yang benar-benar paham akan sistem.
Ironisnya, meski AI bisa menulis kode, ia tetap bergantung pada manusia untuk menciptakan dan mengembangkannya. Dengan kata lain, manusia masih memegang peran penting dalam menciptakan "otak" AI itu sendiri. Profesi di bidang pengembangan perangkat lunak pun diprediksi akan terus relevan di masa depan, terutama seiring meningkatnya kebutuhan akan sistem AI yang lebih aman, etis, dan efisien.
2. Ahli Energi
Di luar dunia digital, sektor energi juga menjadi wilayah yang sulit dijangkau AI sepenuhnya. Menurut Gates, kompleksitas industri ini—mulai dari minyak dan gas, energi nuklir, hingga energi terbarukan—masih terlalu rumit untuk sepenuhnya diotomatisasi.
Pekerjaan di sektor ini tidak hanya melibatkan penghitungan teknis, tapi juga mempertimbangkan regulasi pemerintah, risiko keselamatan, hingga dampak lingkungan. Para insinyur, teknisi, dan peneliti energi dituntut untuk mengambil keputusan strategis dan kreatif yang masih sulit dipahami oleh AI. Inilah sebabnya, tenaga ahli manusia di bidang energi masih sangat dibutuhkan dalam waktu lama.
3. Ahli Biologi dan Peneliti Ilmu Hayati
AI memang telah banyak membantu dunia medis dan biologi, misalnya dalam mengolah data genetik atau mendiagnosis penyakit. Namun, Gates menekankan bahwa kreativitas, intuisi, dan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki ilmuwan manusia belum bisa digantikan oleh mesin.
Penelitian di bidang biologi—baik itu dalam mengembangkan obat baru, memahami mekanisme sel, atau menemukan terapi penyakit langka—masih membutuhkan eksperimen langsung, pengamatan mendalam, dan keberanian untuk menantang asumsi ilmiah. AI mungkin bisa membantu, tapi tetap hanya sebagai asisten. Bukan sebagai pengganti.
TAG#AI, #Bill Gates, #Pekerjaan, #Dunia Digital, #Dunia Pekerjaan, # Teknologi Digital, #Dunia Kerja, #Mesin, #Robot, #Programmer, #Komputer, #Microsoft, #Digitalisasi, #Energi, #Ahli Biologi
194775706
KOMENTAR