Laba Turun Rp 41 Triliun, Panasonic PHK 10.000 Karyawan

Timoteus Duang

Tuesday, 13-05-2025 | 10:43 am

MDN
Ilustrasi

JAKARTA, INAKORAN.com - Panasonic mengumumkan akan memangkas sekitar 10.000 karyawan secara global, imbas dari penurunan laba dan penjualan perusahaan.

Jumlah itu setara dengan 4 persen dari total pegawai, dan akan dibagi merata antara operasi di Jepang dan luar negeri.

 

Langkah ini diambil setelah Panasonic mencatat penurunan laba bersih sebesar 17,5 persen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025.

Laba turun dari 443 miliar yen menjadi 366 miliar yen (sekitar Rp 41 triliun). Penjualan juga ikut turun menjadi 8,46 triliun yen (sekitar Rp 963 triliun).

Perusahaan menyebut perlambatan ekonomi global dan menurunnya permintaan kendaraan listrik sebagai penyebab utama penurunan ini.

Baca juga: Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan, Dimulai Maret 2026

Meski begitu, penjualan produk elektronik rumah tangga di Jepang masih tergolong kuat.

Untuk menekan biaya, Panasonic akan melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk program pensiun dini dan penutupan sejumlah unit bisnis, khususnya di bagian penjualan dan administrasi.

Biaya untuk proses ini diperkirakan mencapai 130 miliar yen (sekitar Rp 14 triliun).

Baca juga: Jepang Meminta Google Menghentikan Praktik Antimonopoli Atas Aplikasi Telepon Pintar

CEO Panasonic, Yuki Kusumi, menyatakan penyesalannya atas keputusan PHK ini, namun menilai langkah tersebut perlu demi kelangsungan perusahaan.

Ia juga berjanji mengembalikan 40 persen dari kompensasinya sebagai bentuk tanggung jawab.

Meski menghadapi tantangan, Panasonic tetap optimistis. Mereka menargetkan peningkatan laba hingga 300 miliar yen (sekitar Rp 34 triliun) pada tahun 2029, didukung reformasi manajemen dan efisiensi operasional.

Baca juga: Nissan Motor Co, Segera Merumahkan 20.000 Pekerja di Seluruh Dunia

Perusahaan juga akan terus berinvestasi di sektor baterai kendaraan listrik dan memperkuat kerja sama dengan Mazda serta Subaru.

Rencana PHK ini akan mulai berlaku pada Maret 2026, dengan tetap mematuhi aturan ketenagakerjaan di masing-masing negara.

Sementara itu, saham Panasonic naik 2 persen setelah pengumuman ini, menandakan respons positif investor terhadap langkah restrukturisasi.

 

KOMENTAR