Nissan Motor Co, Segera Merumahkan 20.000 Pekerja di Seluruh Dunia

Jakarta, Inakoran
Produsen mobil Jepang yang tengah terpuruk, Nissan Motor Co., berencana memangkas sekitar 20.000 pekerjanya di seluruh dunia, lebih dari 10.000 di atas pengurangan yang diumumkan musim gugur lalu, karena menganggap tindakan lebih mendalam diperlukan untuk membalikkan keadaan bisnisnya, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, Senin.
Pemutusan hubungan kerja berdasarkan rencana baru tersebut mewakili sekitar 15 persen dari total tenaga kerja Nissan. Perusahaan tersebut akan melaporkan pendapatannya untuk tahun fiskal yang berakhir Maret pada hari Selasa, dengan perhatian difokuskan pada dampak tarif otomotif yang lebih tinggi dari Presiden AS Donald Trump.
Produsen mobil itu juga mempertimbangkan untuk menutup salah satu pabrik domestiknya sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan kapasitas produksi di tengah penurunan penjualan, kata sumber tersebut.
Melansir Kyodonews, pada bulan November, Nissan mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerjaan di Jepang dan luar negeri serta mengurangi kapasitas produksi globalnya sebesar 20 persen pada tahun fiskal 2026, karena bisnisnya di Amerika Serikat dan China terus mengalami kesulitan.
Pada bulan Februari, disebutkan juga bahwa pihaknya berencana untuk menutup pabrik di Thailand dan dua pabrik lainnya tanpa memberikan rincian.
Nissan saat ini mengoperasikan lima pabrik perakitan kendaraan di Jepang, dengan mantan CEO Makoto Uchida sebelumnya menyatakan komitmen untuk tetap mengoperasikan pabrik dalam negeri.
Rencana penutupan pabrik dalam negeri diperkirakan akan mengundang pertentangan keras dari serikat buruh dan pemangku kepentingan lainnya, yang kemungkinan akan mempersulit koordinasi.
Produsen mobil Jepang yang tengah terpuruk, Nissan Motor Co., berencana memangkas sekitar 20.000 pekerjanya di seluruh dunia [ist]
Bulan lalu, pembuat mobil itu memperkirakan kerugian bersih sebesar 700 miliar yen ($4,7 miliar) hingga 750 miliar yen untuk tahun fiskal 2024 karena biaya restrukturisasi, yang akan menjadi kerugian bersih tahunan terbesar perusahaan tersebut.
Nissan telah meninjau strategi investasinya di bawah CEO Ivan Espinosa, yang menduduki jabatan teratas Nissan pada tanggal 1 April.
Minggu lalu, perusahaan itu menyatakan telah membatalkan rencana membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Prefektur Fukuoka, hanya beberapa bulan setelah menandatangani perjanjian dengan pemerintah daerah mengenai fasilitas yang direncanakan tersebut.
Nissan berupaya menggabungkan operasi dengan pesaingnya Honda Motor Co., tetapi negosiasi mereka gagal pada bulan Februari setelah usulan Honda untuk menjadikan Nissan sebagai anak perusahaannya membuat marah dewan pembuat mobil yang berkantor pusat di Yokohama itu.
TAG#Nissan Motor Co, #PHK, #Mobil, #Jepang
199053387

KOMENTAR