Strategi Toyota Hadapi Mobil Listrik Dengan Multi Jalur

Hila Bame

Monday, 03-11-2025 | 13:33 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

 

 

JAKARTA, INAKORAN

Perubahan pesat bidang teknologi pada mobil merubah peta jalan produsen mobil di seluruh dunia mulai dari Eropa hingga Amerika Serikat, tapi tidak untuk Jepang. Perubahan besar terjadi di Amerika Serikat dengan munculnya pemain baru merek Tesla di bidang otomotif negara itu bukan dari pemain lama.

baca: 

Kuasai 91,9% Pasar Luxury MPV di Tahun 2017, Toyota Luncurkan New Alphard dan New Vellfire

 

Berbeda dengan Eropa misalnya BMW telah mengeluarkan seri mobil listrik   dengan versinya. Cina yang begitu yakin akan kemajuan dan kemampuan mobil listrik sebagai opsi terbaik dari pemanasan global.

Pemanasan global dan mobil listrik berkaitan erat karena mobil listrik secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca (penyebab utama pemanasan global) dibandingkan mobil bensin, namun efektivitasnya bergantung pada sumber energi listrik yang digunakan—jika listrik berasal dari energi terbarukan, dampaknya akan sangat positif; jika dari batu bara, dampak lingkungannya akan berkurang.

Di sisi lain, Toyota membuktikan kalau strategi mereka menghadapi tren mobil listrik dunia adalah benar.

Ketika banyak perusahaan mengumumkan bahwa mereka akan beralih ke satu teknologi yakni mobil listrik, hal ini tidak diikuti oleh Toyota.

Malah, mereka memilih strategi memenuhi pasar dengan banyak pemakaian teknologi. Terutama hybrid untuk saat ini.

Tak heran, Toyota pun dianggap melawan arus dan strateginya dinilai tidak tepat.

Padahal, di sisi lain Toyota memikirkan solusi apa yang dibutuhkan konsumen, bagaimana daya belinya serta dukungan infrastruktur di sebuah daerah atau negara.

Pras Ganesh, Executive Vice President, Toyota Motor Asia, menceritakan pengalaman yang dialami Toyota atas keputusannya memilih pendekatan multi-pathway. (multi jalur) 

"Kami bicara mengenai mobility 1.0, 2.0 dan 3.0. Faktanya kami perusahaan otomotif yang menjadi perusahaan mobility.

Ketika kami bicara ini, sayangnya perspektif dunia berbeda.

Kami mendapat perbedaan pandangan dari banyak orang dan proyek multi-pathway Toyota tidak tepat. Kalian tidak menuju teknologi tunggal, kenapa kalian tidak fokus pada satu teknologi yang mendukung (tren global)," ungkap Pras dalam Media Briefing di Tokyo, Jepang (28/10).


"Banyak dari mereka bicara tentang meninggalkan pendekatan EV, mereka bicara mengenai perlunya mengenalkan lebih banyak hybrid, perlunya waktu untuk transisi, dan perlunya meninggalkan teknologi tunggal," ucap Pras. 
 

TAG#TOYOTA

212292690

KOMENTAR