Pasar Otomotif Menurun Dalam Tiga Bulan Beruntun

JAKARTA, INAKORAN
Gaikindo melaporkan bahwa wholesales mobil nasional pada Agustus 2025 hanya tercatat sebesar 61.780 unit (-19% YoY, +1% MoM), menandai penurunan penjualan mobil secara tahunan di kisaran -20% YoY dalam 3 bulan beruntun.
Realisasi penjualan pada Agustus 2025 juga mengkonfirmasi penjualan GIIAS 2025 yang lemah, yang diselenggarakan pada 24 Juli–3 Agustus 2025.
Selama Juli dan Agustus 2025, rata–rata penjualan bulanan hanya mencapai 61.329 unit, lebih rendah -17% dibandingkan penjualan pada Juli 2024 di level 74.230 unit, di mana GIIAS 2024 diselenggarakan pada 18–24 Juli 2024.
baca:
Kebijakan Menkeu Tempatkan Dana Pemerintah Rp 200 Triliun ke Bank BUMN Tuai Pro dan Kontra
Realisasi penjualan pada Agustus 2025 membuat wholesales mobil nasional selama 8M25 mencapai 500.952 unit (-11% YoY), setara 56–67% target 2025 dari Gaikindo di kisaran 750.000–900.000 unit (vs. 8M24: 65% realisasi 2024).
Berdasarkan merek, Astra International ($ASII) mencatatkan penjualan yang lebih rendah dibandingkan industri, sehingga market share–nya turun ke bawah 50% pada Agustus 2025.
Ini menandai market share bulanan ASII yang terendah dalam 12 bulan terakhir, meski dalam beberapa tahun terakhir ASII juga pernah sesekali mencatatkan market share di bawah 50%.
Rendahnya market share ASII ditekan oleh lemahnya penjualan Toyota+Lexus dan Daihatsu, yang masing–masing turun -29% YoY pada Agustus 2025. Selama 8M25, Toyota+Lexus mengalami penurunan -12% YoY, sementara Daihatsu turun -25% YoY.
Di sisi kompetitor, Suzuki dan Mitsubishi mencatatkan kenaikan penjualan secara tahunan pada Agustus 2025, dengan masing–masing tumbuh +12% YoY dan +5% YoY.
Kami menilai pertumbuhan penjualan keduanya didorong oleh respons positif konsumen terhadap peluncuran Suzuki Fronx dan Mitsubishi Destinator.
Sementara itu, momentum pertumbuhan penjualan merek–merek China mulai terhenti sejak Juli 2025 dan berlanjut pada Agustus 2025, yang kami nilai disebabkan oleh perang harga sehingga membuat konsumen masih menunggu.

KOMENTAR