RUPST PT. Surya Pertiwi Tbk: Raup Pendapatan Rp2,91 Triliun, Perseroan Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2024

JAKARTA, INAKORAN.com - PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Pendapatan neto per 31 Desember 2024 mencapai Rp2,91 triliun atau naik 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Perseroan SPTO Adhi Sudargo Tasmin usai  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Wisma TOTO, Palmerah, Jakarta Barat pada Senin, 2 Juni 2025.

“Sekilas untuk bagian keuangan tahun 2024, total pendapatan bersih perseroan adalah sebesar Rp2.915 miliar. Total laba bersih adalah Rp314,8 miliar,” terang Adhi.

BACA JUGA: PT Surya Pertiwi Catatkan Kinerja Positif Sepanjang 2023 Hingga Kuartal I 2024

Ada tiga kategori produk yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan.  Pertama, saniter dengan kontribusi sebesar 47,3 persen terhadap pendapatan. Kelompok saniter ini terdiri dari produk kloset dan westafel.

“Selanjutnya adalah fittings, dengan produk seperti keran dan shower mixer, kontribusinya 47,5 persen. Sisanya adalah others dengan produk seperti bak mandi dan water heater dengan kontribusi 5,2%,” jelas Adhi.

Secara segmentasi pelanggan, penjualan kepada dealer dan distributor mengalami peningkatan, yakni masing-masing sebesar 8,4% dan 7,9% per tahun.

BACA JUGA: Surya Pertiwi Catat Kinerja Keuangan Memuaskan Sepanjang Tahun 2021

Kontribusi pertumbuhan tertinggi berasal dari penjualan ke proyek yang meningkat sebesar 24,7% per tahun.

Kenaikan pendapatan turut berpengaruh pada laba bruto dan laba usaha. Dibandingkan tahun sebelumnya, laba bruto mengalami kenaikan sebesar 12,9% dan laba usaha naik 19,9%.

“Pada tahun 2024, posisi keuangan Perseroan makin stabil dengan rasio total liabilitas dibanding total ekuitas dan total asset juga menurun,” kata Adhi.

BACA JUGA: Produk Andalan Surya Pertiwi: Mulai dari Closet Pintar sampai Simulator Kamar Mandi

Adhi menyebut SPTO optimis tetap mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun 2025.

“Posisi keuangan yang kuat dengan hutang yang minimal akan menopang perseroan untuk mempertahankan pembayarab dividen yang tinggi”

“Perseroan akan terus melakukan inovasi untuk produk dan memperkuat branding untuk melayani kelompok pelanggan yang lebih luas,” terang Adhi