ByteDance China Mengajukan Izin Ekspor Teknologi di Tengah Pembicaraan Kesepakatan TikTok

Binsar

Thursday, 24-09-2020 | 09:16 am

MDN
Ilustrasi

 

Shanghai, Inako

ByteDance telah mengajukan izin ekspor teknologi di China saat berlomba untuk menandatangani kesepakatan dengan Oracle Corp dan Walmart Inc yang diharapkan akan mengakhiri rencana pemerintah AS untuk melarang aplikasi streaming video TikTok dengan alasan keamanan.

Perusahaan yang berbasis di Beijing itu mengajukan aplikasi ke biro perdagangan kota Beijing dan sedang menunggu keputusan, katanya dalam sebuah pernyataan di platform berita online Toutiao pada hari Kamis, tanpa mengacu pada pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai operasinya di AS.

 

Aplikasi itu muncul sekitar sebulan setelah China merevisi daftar teknologinya yang terkena larangan atau pembatasan ekspor untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, dengan cara yang menurut para ahli memberi pemerintah suara atas kesepakatan TikTok.

ByteDance mengatakan, kesepakatannya dengan Oracle dan Walmart akan melihat penciptaan perusahaan AS yang berdiri sendiri dan tidak melibatkan transfer teknologi apa pun meskipun Oracle akan dapat memeriksa kode sumber TikTok AS.

Ia juga mengatakan kesepakatan itu membutuhkan persetujuan dari China dan Amerika Serikat.

Namun, perusahaan telah mengeluarkan pernyataan yang bertentangan atas ketentuan perjanjian yang mereka capai dengan Gedung Putih, menimbulkan keraguan apakah itu akan berlaku.

ByteDance mengatakan akan mendirikan anak perusahaan AS bernama TikTok Global yang akan dimiliki 80%.

 

Oracle dan WalMart, bagaimanapun, mengatakan kepemilikan mayoritas TikTok Global akan berada di tangan Amerika, sesuai dengan perintah eksekutif 14 Agustus oleh Presiden AS Donald Trump bahwa ByteDance melepaskan kepemilikan TikTok dalam waktu 90 hari.

Outlet media pemerintah China China Daily dan Global Times minggu ini mengatakan mereka tidak melihat alasan bagi China untuk menyetujui kesepakatan yang Oracle dan Walmart katakan telah mereka buat dengan ByteDance, menyebutnya berdasarkan "intimidasi dan pemerasan".

 

Pengalaman TikTok adalah "contoh buku teks tentang pembajakan zaman modern dan penindasan teknologi di Amerika Serikat," kata kantor berita negara China Xinhua dalam komentar berbahasa Inggris pada hari Kamis, menambahkan bahwa kekhawatiran keamanan nasional yang diungkapkan Washington atas TikTok adalah "bukan apa-apa. tapi daun ara ”.

 

Baca Juga:  Beijing Tidak Punya Alasan Untuk Menyetujui Kesepakatan Kotor Soal TikTok

 

“Sudah saatnya negara lain melihat melalui lelucon yang keterlaluan dari drama TikTok, mengetahui apa yang sebenarnya dipertaruhkan, dan bergandengan tangan untuk menentang perampokan terang-terangan seperti itu dan menjaga lingkungan bisnis global yang adil,” katanya.

KOMENTAR