Cegah Virus Corona, WHO Larang Penggunaan Obat Ibuprofen
Jakarta, Inako
Virus corona (Covid-19) telah menjadi pandemik global karena menular dengan sangat masif di seluruh penjuru dunia. Hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum menemukan penangkal virus tersebut.
Namun belakangan ini ada orang yang berusaha menggunakan berbagai cara untuk mencegah virus corona dengan menggunakan obat ibuprofen atau asupan medis.
Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.
Saat mendengar penggunaaan obat ibuprofen sebagai salah upaya untuk mencegah virus coron, WHO langsung bereaksi. WHO tidak memberikan rekomendasi penggunaan obat ibuprofen untuk mencegah virus karena risikonya fatal.
Larangan WHO menghindari obat ibuprofen merujuk pada peringatan Menteri Kesehatan Prancis Oliver Veran. Ia mengatakan bahwa obat jenis ibuprofen malah bisa memperburuk efek dari virus. Veran sendiri menyatakan itu berdasarkan penelitian terkini yang ditulis dalam jurnal medis The Lancet.
Juru bicara WHO Chrisitan Lindmeier mengatakan sejalan Veran, pihaknya pun memberikan rekomendasi yang serupa.
"Kami merekomendasikan penggunaan paracetamol, dan bukan menggunakan ibuprofen untuk pengobatan diri sendiri. Ini penting," tegas Lindmeier, sepeti dikutip AFP, Selasa (17/3).
Lindmeier pun menegaskan ibuprofen harus dikonsumsi pasien berdasarkan resep yang diberikan dokter. Selain itu, terkait konsumsi paracetamol pun harus dikontrol lebih ketat sebab bisa berisiko merusak hati.
Obat Ibuprofen
Apa itu obat ibuprofen? Ibuprofen merupakan obat yang tergolong dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid dan digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat peradangan.
Jurubicara perusahaan farmasi Inggris, Reckitt Benckiser, yang juga memproduksi merek Nurofen merilis pernyataan bahwa pihaknya mengatakan ,"Keselamatan konsumen adalah prioritas utama kami."
KOMENTAR