China Amankan Seorang Akademisi Taiwan yang Dicurigai Sebagai Mata-mata.

Binsar

Tuesday, 13-10-2020 | 10:06 am

MDN
Ketua Partai Progresif Demokratik, Cho Jung-tai [ist]

 

 

Taipei, Inako

Televisi pemerintah China menayangkan program yang menunjukkan seorang akademisi Taiwan ditangkap di China dengan alasan keamanan nasional. Menurut China, yang bersangkutan dicurigai sedang melakukan aktivitas inteligen di negara itu.

Akan tetapi, Taiwan menyebut tuduhan mata-mata baru oleh China sebagai berita palsu. Apalagi, tayangan tersebut diperlihatkan pada saat ketegangan Taipei-Beijing meningkat.

China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayahnya sendiri, dan dalam beberapa pekan terakhir telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau itu, termasuk menerbangkan jet tempur di atas garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.

Senin larut malam, untuk malam kedua berturut-turut, televisi pemerintah China menayangkan seorang Taiwan yang mereka katakan telah mengaku sebagai mata-mata, seorang akademisi bernama Cheng Yu-chin yang sebelumnya mengajar di Republik Ceko.

Ketua Partai Progresif Demokratik, Cho Jung-tai [ist]

 

Laporan itu mengatakan Cheng sebelumnya bekerja sebagai asisten Cho Jung-tai, yang pernah menjadi ketua Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan, dan menunjukkan Cheng di depan kamera mengakui bahwa dia tahu tindakannya "berbahaya" bagi China.

Cheng ditangkap di China pada April tahun lalu, tambah laporan itu.

Namun, Cho dan DPP mengatakan Cheng tidak pernah bekerja untuknya. Cho, dalam pernyataan di halaman Facebook-nya, mengatakan dia bahkan tidak mengenal Cheng.

"Berita ini jelas merupakan pemberitaan yang salah," tambah Cho.

Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa baik mereka maupun Straits Exchange Foundation, badan semi resmi yang menangani beberapa hubungan dengan China, telah didekati oleh anggota keluarga mana pun untuk meminta bantuan.

 

Dewan tersebut mengutuk China karena menempatkan Cheng di televisi untuk membuat pengakuan, dan mengatakan China bermain politik dengan mencoba menjebak orang karena memata-matai.

Tidak mungkin menghubungi Cheng untuk dimintai komentar atau menentukan apakah dia telah diizinkan untuk melibatkan perwakilan hukum.

Kelompok hak asasi manusia dan pemerintah Barat telah menyatakan kemarahannya pada China untuk kasus sebelumnya di mana tersangka telah ditempatkan di televisi pemerintah untuk mengaku sebelum persidangan mereka.

 

Minggu malam, televisi pemerintah China menayangkan pengakuan lain yang diduga oleh apa yang mereka katakan adalah mata-mata Taiwan yang pergi ke Hong Kong untuk mendukung pengunjuk rasa anti-pemerintah dan diam-diam merekam pasukan keamanan China di seberang perbatasan.

 

sumber: reuters

KOMENTAR