China Awasi Secara Ketat Kapal USS Shiloh Milik AS Yang Melintasi Selat Taiwan

Binsar

Saturday, 18-01-2020 | 06:56 am

MDN
Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Shiloh [ist]

Beijing, Inako

Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Shiloh diawasi secara ketat oleh militer China saat berlayar melintasi Selat Taiwan Kamis (16/1).

China menilai apa yang dilakukan AS merupakan bentuk provokasi sebab kapal itu berlayar hanya berselang lima hari pasca Taiwan menggelar pemilu presiden.

"Masalah Taiwan adalah tentang integritas wilayah China, dan masalah yang paling penting dan sensitif untuk hubungan China-AS," kata Geng hari Jumat, seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (18/1/2020). Dia menambahkan bahwa AS harus mematuhi prinsip "satu-China".

Menanggapi penilain itu, pihak AS mengatakan bahwa kapal perang USS Shiloh yang dipersenjatai rudal hanya melakukan transit di Selat Taiwan.

Menurut juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS; Joe Keiley, kapal perang USS Shiloh memang melakukan transit Selat Taiwan dalam demonstrasi komitmen AS untuk wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," katanya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal perang AS berada pada misi navigasi umum ketika berlayar ke utara, dari barat daya pulau tersebut. Kapal itu melintasi jalur air strategis yang memisahkan Taiwan dari daratan China.

USS Shiloh adalah kapal perang AS yang ditempatkan di Yokosuka, Jepang. Kemunculannya di Selat Taiwan hanya berselang lima hari setelah presiden petahana Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menang telak dalam pemilihan presiden.

Legislator DPP, Tsai Shih-ying, mengatakan bahwa transit kapal perang Washington menunjukkan dukungan Amerika untuk proses demokrasi Taiwan. Menurutnya kehadiran kapal perang itu memberikan rasa aman bagi warga Taiwan.

Legislator DPP lainnya, Lo Chih-cheng, mengatakan bahwa momen transit USS Shiloh dapat dibaca karena AS memberi tahu China untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap hasil pemilihan presiden Taiwan. Beijing sendiri telah mengeluarkan pernyataan keras selama beberapa hari terakhir setelah Tsai memenangkan kembali pemilihan presiden.

 

KOMENTAR