China Kurangi Pembelian Obligasi AS, Jika Trump Tetap Lanjutkan Perang Dagang

Inakoran

Tuesday, 27-03-2018 | 00:12 am

MDN
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS D

Beijing, Inako

China tampaknya tidak tinggal diam dalam merespon perang dagang yang dilancar Amerika Serikat (AS) dibawah pimpinan Presiden Donald Trump. China membalas pengenaan tarif impor AS  dengan mengenakan pajak masuk atas 120 produk AS yang masuk ke negeri China, termasuk daging dan kedelai senilai US$ 2 miliar. Tidak hanya itu  China juga berencana mengurangi pembelian surat utang AS. Padahal selama ini China dikenal sebagai negara pemegang surat utang AS terbesar.

Duta Besar China untuk AS, Cui Tiankai, seperti yang diliris Bloomberg, mengatakan, sebagai respons awal atas kebijakan Trump, pemerintah China akan mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk di antaranya mengurangi pembelian US Treasuries.

“Itu sebabnya kami percaya setiap tindakan sepihak dan sikap proteksionisme akan merugikan semua orang, termasuk AS sendiri. Itu pasti akan merugikan kehidupan sehari-hari orang-orang kelas menengah Amerika dan perusahaan-perusahaan Amerika serta pasar keuangan AS”, ungkap Cui.

Sekedar diketahui selama ini China adalah kreditur asing terbesar AS. Negeri Panda ini memegang surat utang AS senilai US$ 1,17 triliun per Januari 2018 atau sekitar 19% dari semua kepemilikan asing dalam obligasi AS.

Jika opsi pengurangan dan penghentian pembelian obligasi AS dilaksanakan oleh pemerintah China, dampaknya akan sangat dirasakan oleh AS. Dengan defisit anggaran yang diperkirakan akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang dan pemotongan pajak yang disetujui pada bulan Desember 2017 lalu, diperkirakan ini akan sangat merugikan neraca AS.

Padahal, Departemen Keuangan AS harus menjual lebih banyak surat utang membayar pengeluaran pemerintah. Prospek meningkatnya penerbitan surat utang AS telah membantu mendorong yield surat utang AS ke level tertinggi dalam empat tahun di 2,95% pada Februari 2018. Pekan depan saja, US akan menjual surat utang jangka pendek senilai US$ 30 miliar. Jika China benar-benar mengurangi porsinya membeli surat utang AS, ini akan jadi mimpi buruk bagi Trump.

Artikel terkait: Perang Dagang AS-China Sudah Dimulai

 

KOMENTAR