China Terapkan Tarif Impor 128 Produk dari AS Sebagai Respon Tindakan Trump

Inakoran

Monday, 02-04-2018 | 23:17 pm

MDN
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS

Beijng, Inako

Perang dagang antara China dan Amerika Serikat terus berlanjut. Setelah Presiden AS Donald Trump mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan tarif impor yang tinggi sejumlah produk asal China, kini China pun membalas dengan menerapkan tarif baru terhadap impor 128 produk dari AS dengan nilai 3 miliar dollar AS, Senin (2/4/2018). Beberapa produk yang terkena tarif impor tersebut antara lain buah-buahan dan daging babi.

Seperti yang diliris dari AFP, kebijakan China tersebut merupakan respon balasan setelah AS mengenakan tarif impor produk baja dan alumunium dari China, yang menyulut perang dagang. Adapun kebijakan tarif impor diterbitkan oleh komisi tarif bea dan cukai China, setelah kedua negara selama berpekan-pekan saling menebar ancaman.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump berkali-kali menyoroti besarnya surplus neraca perdagangan China atas AS. Oleh sebab itu, selama masa kampanye pilpres, Trump berjanji memangkas defisit neraca perdagangan AS terhadap China.

China pun tidak tinggal diam. Bulan Maret lalu, China telah memperingatkan bahwa negara tersebut tengah mempertimbangkan pengenaan tarif impor dengan besaran 15-25 persen untuk beragam produk dari AS, termasuk wine, kacang-kacangan, hingga skrap alumunium.

Kementerian Keuangan China dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari kantor berita Xinhua menyebut, tarif impor berlaku efektif hari ini (Senin 2/4/2018). Tarif impor tersebut merupakan respons atas pengenaan tarif impor sebesar 10 persen untuk produk alumunium dan 25 persen untuk baja.

Kebijakan tarif impor yang diberlakukan AS pun memicu kemarahan negara-negara sekutunya. Meskipun demikian, Trump untuk sementara tidak memberlakulan tarif untuk impor baja dan alumunium dari Uni Eropa. Tarif impor pun sementara tak berlaku bagi Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Meksiko, dan Korea Selatan.

 

 

 

 

 

KOMENTAR