Dianggap Murah, Menteri Erick Siap Produksi Massal Obat Ivermection
Jakarta, Inako
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan pemerintah siap melakukan produksi massal Ivermectin sebagai obat terapi untuk menekan meluasnya pandemic Covid-19 selama beberapa hari terakhir ini.
BACA JUGA: Info Rupiah Hari Ini, 29 Juni 2021
Hal itu ditegaskan Erick setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan uji klinis terhadap Ivermection sebagai obat terapi Covid-19.
Menurut Erick, percepatan uji klinis yang dilakukan BPOM terhadap Ivermectin sebagai obat terapi pencegahan dan penyembuhan pasien Covid-19 akan menjadi game changer terbaru agar Indonesia bisa mengendalikan pandemi ini.
BACA JUGA: BPOM Setuju Uji Klinik Ivermectin untuk Obat Terapi Pasien COVID-19
Erick pun yakin bahwa ketika uji klinis selesai dilakukan dan izin edar sudah dikeluarkan BPOM, maka obat tersebut siap diproduksi besar-besaran dalam waktu singkat. Ia mengakui bahwa PT Indofarma sudah siap untuk memproduksi obat Ivermectin secara massal.
"Secara infrastruktur kami siap untuk memproduksi Ivermectin secara massal,” kata Erick dalam keterangan resminya, Senin (28/6/2021).
BACA JUGA: Rambusa Gulma Bermanfaat Bagi Tubuh Kaya Vitamin C Dapat Menguatkan Gigi
“Obat ini akan menjadi obat terapi yang murah bagi rakyat, terlebih Indofarma sudah menyiapkan produksi sebesar 4,5 juta tablet per bulan,” sambungnya.
Penyediaan obat terapi Covid-19 murah memang menjadi perhatian utama Erick Thohir. Hal ini tak lain agar masyarakat yang lebih memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan pokok di tengah pandemi ini tidak lagi terbebani dengan harga obat yang mahal.
Menurut rencana harga obat terapi Ivermectin akan dibanderol dengan harga antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000 setiap tabletnya.
"Dengan harga obat yang murah dan terjangkau, saya yakin rakyat akan bisa mendapatkannya dengan mudah dan tidak akan menjadi beban,” ucapnya.
TAG#Kementerian BUMN, #BPOM, #Ivermection, #Obat Terapi, #Pandemi Covid-19, #Ercik Thoir, # Kesehatan
188685117
KOMENTAR