Dilantik Jadi Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Tegaskan Takkan Ada Konflik Kepentingan

Timoteus Duang

Monday, 19-08-2024 | 13:55 pm

MDN
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). FOTO: YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA, INAKORAN.com – Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya menghindari konflik kepentingan setelah dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Senin (19/8/2024).

Latar belakang Bahlil sebagai pengusaha tambang memunculkan kekhawatiran publik pada potensi munculnya konflik kepentingan.  

 

Bahlil menegaskan, dirinya bisa membedakan kepentingan negara dan kepentingan pribadinya sebagai seorang pengusaha.

Baca juga: Jokowi Reshuffle Kabinet 2 bulan Jelang Turun Takhta, Ini Penjelasan Istana

Politisi Partai Golkar itu bahkah menyebut sudah berhenti menjadi pengusaha sejak pertama kali dilantik menjadi Menteri Negara.

“Saya sejak dilantik jadi pemerintah, sebagai kepala BKPM, saya tidak lagi menjadi pengusaha,” ujar Bahlil dalam konferensi pers usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024).

“Jadi udah selesai dan inshaallah, sekalipun saya punya latar belakang sebagai pengusaha, saya bisa membedakan. Mana yang untuk kepentingan negara, dan mana untuk kepentingan pribadi.”

Baca juga: Presiden Jokowi Dianugerahi Medali Penghargaan atas Konsistensi Indonesia Dukung Palestina

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa latar belakangnya sebagai pengusaha justeru memberikan sumbangan positif bagi pekerjaannya sebagai Menteri ESDM.

“Justeru dengan pengalaman saya sebagai mantan pengusaha itu akan mencoba untuk memenuhi apa yang harus dilakukan perbaikan dalam rangka sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha.”

Saat ditanya mengenai perusahaan miliknya, Bahlil menyebut bahwa perusahaannya tetap beroperasi. “Kalau perusahaan saya berjalan aja, normal. Saya nggak lagi menjadi pengurus kan?”

Baca juga: Survei Pilkada Jakarta: Anies Baswedan Unggul Head to Head dengan Ridwan Kamil

 

KOMENTAR