Dituduh Sebagai Sarang Teroris, Erdogan Ogah Terima Finlandia & Swedia Gabung NATO

Binsar

Friday, 20-05-2022 | 11:39 am

MDN
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak tegas Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara atau NATO. [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak tegas Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara atau NATO.

Erdogan beralasan, selama ini, kedua negara itu dijadikan tempat menampung para ‘teroris’ dan memasok bantuan persenjataan kepada kelompok itu.

Melalui akun Twitternya, Kamis (19/5) Erdogan mengatakan akan tetap menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia.

 

 

Untuk itu, ia akan meyakinkan negara anggota NATO lainnya, untuk tidak menerima proposal Finlandia dan Swedia yang berisi kemaunan negara itu bergadung di aliansi itu.

Senin (16/5) lalu, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson, mengumumkan secara resmi, bahwa negaranya akan mengajukan keanggotaan NATO. Keputusan itu mengakhiri posisi netralitas negara itu yang sudah berlangsung lebih dari 200 tahun.

Sebelumnya, deklarasi serupa juga telah dilakukan Finlandia. Negara itu disebut siap mengambil risiko menerima kemarahan Rusia atas keputusannya bergabung pada Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Kedua negara itu bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1995 tetapi tetap berada di luar NATO. Namun invasi Rusia ke Ukraina, yang bukan anggota NATO, membuat mereka mempertimbangkan kembali status mereka, yang akan mengubah sejarah lanskap geopolitik Eropa.

 

 

 

KOMENTAR