Dokter Wuhan yang kulitnya menjadi gelap selama pertarungan coronavirus mati

Hila Bame

Friday, 05-06-2020 | 18:08 pm

MDN
Hu Weifeng, sebelum dan sesudah mendapatkan coronavirus

 

Jakarta, Inako

Seorang dokter China yang kulitnya berubah menjadi coklat gelap ketika ia berjuang melawan virus corona telah meninggal di rumah sakit Wuhan - lebih dari empat bulan setelah ia pertama kali terinfeksi, menurut laporan.

BACA JUGA:   

Aksi pisang, kue kacang, dan pupuk dilakukan di badan legislatif Hong Kong

Hu Weifeng, 42, menjadi viral pada bulan April setelah foto-foto dirilis menunjukkan kulitnya secara radikal gelap ketika ia dirawat karena COVID-19, suatu kondisi yang disebabkan oleh kerusakan hati atau obat-obatan yang ia resepkan.

Dia meninggal Selasa pagi, menurut Global Times - hampir 20 minggu setelah dia didiagnosis pada 18 Januari.

Ahli urologi jatuh sakit ketika merawat pasien coronavirus di Rumah Sakit Pusat Wuhan - rumah sakit Cina di mana pandemi pertama kali diidentifikasi. Dia tampak pulih, tetapi menderita pendarahan otak pada 22 April dan 21 Mei, kata laporan itu.

Hu diyakini sebagai karyawan keenam di sana yang meninggal karena COVID-19, Global Times mengatakan - termasuk pelapor Dr. Li Wenliang, yang diduga dibungkam ketika ia mencoba memperingatkan dunia akan penularan baru.

Pelapor medis lainnya di Rumah Sakit Pusat Wuhan - termasuk direktur unit gawat darurat Ai Fen - mengatakan kepada media China bahwa mereka dihukum oleh pihak berwenang karena berbicara, menurut Agence France-Presse.

Rekan lain yang juga berubah warna gelap - Dr. Yi Fan, juga berusia 42 tahun - dikeluarkan dari rumah sakit pada 6 Mei, Global Times mengatakan.


 

 

TAG#WUHAN, #CHINA, #CORONA VIRUS

188642712

KOMENTAR