Donald Trump Menang, Harga Minyak Langsung Terbang
Jakarta, Inakoran
Pasar minyak dunia langsung merespons kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat pada Rabu (6/11). Harga minyak mentah naik hampir 1 persen pada Kamis (7/11), mencerminkan ekspektasi pasar terhadap kebijakan energi yang mungkin diambil oleh pemerintahan Trump.
Menurut data yang dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent mengalami kenaikan sebesar 71 sen atau 0,95 persen, menembus level US$75,63 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan sebesar 67 sen, atau 0,93 persen, menjadi US$72,36 per barel.
Para analis menilai bahwa kemenangan Trump memicu antusiasme pasar, terutama karena kebijakan yang diharapkan dari pemerintahan baru. Kemenangan ini menghidupkan kembali spekulasi bahwa AS akan memperketat sanksi terhadap negara-negara penghasil minyak seperti Iran dan Venezuela.
Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, menjelaskan bahwa kebijakan Trump yang potensial ini bisa mengurangi pasokan minyak global. "Pasar sekarang sedang mempertimbangkan kebijakan Donald Trump dan bereaksi terhadap prospek tersebut," ungkap Lipow.
BACA JUGA:
Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan: 8 November 2024
Harga Minyak Dunia Turun: Pasar Cermati Kebijakan Luar Negeri Donald Trump
Harga Minyak Dunia Kembali Naik: Dampak Keputusan OPEC+
Pengetatan sanksi terhadap Iran dan Venezuela diharapkan akan membatasi ekspor minyak kedua negara tersebut, sehingga mempengaruhi keseimbangan pasokan dan permintaan di pasar global.
Meski harga minyak menunjukkan kenaikan, beberapa faktor menahan lonjakan lebih lanjut. Salah satunya adalah penguatan nilai tukar dolar AS. Penguatan dolar membuat harga minyak lebih mahal bagi negara-negara dengan mata uang selain dolar, sehingga dapat menghambat permintaan.
Di samping itu, permintaan minyak dari China – salah satu konsumen minyak terbesar di dunia – juga menurun. Pelemahan permintaan ini menambah sentimen negatif di pasar, mencegah harga minyak untuk naik lebih tinggi.
Kemenangan Trump juga memicu aksi jual di pasar minyak. Para pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual pada minyak dan komoditas lainnya setelah hasil pemilu diumumkan. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang tersisa terkait dengan prospek jangka panjang dari kebijakan energi AS di bawah Trump.
KOMENTAR