DPR Nilai Facebook Gagal Lindungi Data Pribadi Pengguna
Komisi Informasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggap Facebook gagal melindungi data pribadi pengguna facebook.
Anggota Komisi Informasi dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Parera, menilai Facebook telah melakukan pelanggaran dengan adanya pembiaran bocornya data pengguna.
"Facebook tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab pengamanan data. Dalam case ini, Facebook seperti melakukan pembiaran," kata Andreas saat rapat dengar pendapat umum di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Dalam rapat dengan Komisi Informasi, Kepala Kebijakan Publik Facebook untuk Indonesia Ruben Hattari mengatakan penyalahgunaan data pengguna oleh Cambridge Analytica bukanlah kebocoran sistem Facebook.
"Kejadian ini bukanlah kejadian di mana pihak ketiga menembus sistem Facebook atau berhasil lolos dari perangkat pengamanan data yang kami miliki," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Aleksandr Kogan, pengembang aplikasi dari #thisisyourdigitallife, mendapatkan data pengguna Facebook yang kemudian diberikan ke Cambridge Analytica. Facebook tak memberikan izin atau menyetujui pemindahan data tersebut. "Hal ini merupakan pelanggaran kebijakan platform Facebook," kata Ruben.
Meski membantah adanya kebocoran, menurut Andreas, pernyataan Facebook tersebut seolah menggampangkan aspek perlindungan data pribadi pengguna.
"Kejadian ini memang bukan menembus sistem Facebook, tapi bentuk pelanggaran kepercayaan dan kegagalan melindungi data pengguna," ujarnya. Andreas berpendapat data pribadi pengguna Facebook rentan disalahgunakan.
Anggota Komisi Informasi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Sukamta, mempertanyakan persoalan kerja sama antara Facebook dan Cambridge Analytica. Terlebih lagi, persoalan muncul empat tahun berselang sejak penyalahgunaan data terjadi pada 2014.
"Jika tidak diungkap media, apakah Facebook akan melakukan perubahan dan bertanggung jawab atas penggunaan data ini?" katanya.
Vice President of Public Policy Facebook untuk Asia-Pasifik Simon Milner mengatakan, pada saat data pengguna bocor, Facebook tidak memiliki hubungan dengan Cambridge Analytica sama sekali. Hubungan yang terbangun adalah antara Kogan dan Cambridge Analytica.
"Tidak ada kerja sama, tidak ada nota kesepahaman yang tersusun, dan tidak ada dokumen apa pun yang mengaitkan Facebook dan Cambridge Analytica," ujarnya.
TAG#Dpr, #Facebook, #Kebocoran Data, #Data Pengguna
182206194
KOMENTAR