Duterte: Jangan Jadikan Virus Corona Sebagai Alasan Membenci Orang China

Binsar

Tuesday, 04-02-2020 | 09:00 am

MDN
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte meminta warga Filipina untuk tidak menjadikan virus corona sebagai alasan untuk bersikap anti terhadap orang China. Pernyataan itu disampaikan Duterte menyusul adanya ketakutan warga Filipina terhadap orang China di nega

Manila, Inako

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte meminta warga Filipina untuk tidak menjadikan virus corona sebagai alasan untuk bersikap anti terhadap orang China. Pernyataan itu disampaikan Duterte menyusul adanya ketakutan warga Filipina terhadap orang China di negara itu.

Ketakutan terhadap orang China (xenophobia) muncul seiring merebaknya wabah virus corona di Wuhan China yang saat ini disinyalir mulai menyebar ke sejumlah negara Asia lainnya.

Dia meyakinkan publik bahwa tidak ada alasan untuk panik dan bahwa “semuanya baik-baik saja” di negara ini. “Itu bukan kesalahan siapa pun. Bukan orang China, bukan orang Filipina, tidak ada yang bersalah,” kata Duterte.

Dutertet meminta rakyat Filipina untuk bersikap baik kepada siapapun termasuk orang China.

“China telah (bersikap) baik pada kita. Kita hanya bisa menunjukkan kebaikan yang sama kepada mereka. Hentikan xenophobia ini,” tegas Duterte, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/2).

“Mereka menyalahkan orang Cina bahwa (virus) itu berasal dari Tiongkok, tetapi itu selalu bisa muncul di tempat lain,” lanjutnya.

Duterte mengaku, saat ini pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan menggunakan fasilitas rehabilitasi obat yang disumbangkan oleh seorang dermawan China untuk mengkarantina pengungsi Filipina dari Hubei.

Dua hari lalu, Filipina melaporkan kasus tewas pertama akibat virus Corona di negara itu. Ini menjadi kasus tewas pertama pengidap virus Corona di luar China. Wabah coronavirus telah memicu gelombang sentimen anti-Cina di seluruh dunia.

Simak Video Inakoran.com/Ina TV dan jangan lupa klik subscribe and like

 

Di ibukota Filipina, Universitas Adamson meminta semua mahasiswa China untuk menjalani karantina sendiri selama 14 hari sebagai tindakan pencegahan. Kritik terhadap keputusan itu membuat universitas memperluas karantina untuk semua mahasiswa dan staf yang telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana virus itu muncul.

Hubungan China-Filipina sering membeku karena perselisihan maritim, tetapi hubungan telah menghangat di bawah pemerintahan Duterte, yang memilih untuk tidak memprovokasi Beijing dan ingin memanfaatkannya untuk pinjaman dan investasi.

Kedutaan Besar China di Manila mengatakan pada hari Jumat, bahwa mereka memperhatikan epidemi di Filipina dan sedang berkomunikasi dengan pemerintahnya. Filipina adalah tuan rumah bagi puluhan operator perjudian lepas pantai yang mempekerjakan banyak pekerja asal China.

Turis asal China menyumbang 22% dari 7,5 juta pengunjung ke Filipina antara Januari dan November tahun lalu. Ini menjadikan China sebagai negara asal tertinggi kedua bagi wisatawan internasional ke Filipina.

KOMENTAR