Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 3,51% di Kuartal III-2021

Sifi Masdi

Friday, 05-11-2021 | 17:28 pm

MDN
Kepala BPS Margo Yuwono [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2021 atau sepanjang periode Juli-September 2021 hanya tumbuh tumbuh 3,51%.

BACA JUGA:  Lewandowski Patahkan Rekor Gol Messi dan Ronaldo di Liga Champions

Hal ini diungkapkan Kepala BPS Margo Yuwono melalaui video konferensi, Jumat (5/11). Marga mengatakan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp 4.325,4 triliun. Kemudian, bila dilihat atas dasar harga konstan (ADHK) tercatat Rp 2.815,9 triliun.

Namun, ia menambahkan bahwa meski ekonomi kuartal III-2021 tumbuh positif, namun lebih rendah dibandingkan dengan pada kuartal II-2021 yang tumbuh 7,07%.

 

Dalam kesempatan tersebut Margo menyebutkan sejumlah alasan yang memicu pertumbuhan ekonomi RI lebih rendah. Ia mengatakan peningkatan kasus harian Covid-19 menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM levell 4. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penularan Covid-19.

BACA JUGA:  Info Rupiah Hari Ini, 5 November  2021

“PPKM ini berpengaruh besar karena menghambat mobilitas dan mengganggu aktivitas ekonomi secara keseluruhan,” ujar Margo.

Tidak hanya BPS, realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga ini pun meleset dari perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Beberapa waktu lalu Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 mencapai 4,5% yoy.  Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bahkan lebih percaya diri. Dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di periode Juli-September 2021 bisa tumbuh di kisaran 5% yoy, meski pada awal Juli 2021 dihadang badai Covid-19.

BACA JUGA: Pemulihan Ekonomi global berlanjut dan Risiko Gelombang baru Covid-19

Perry tidak menampik bahwa pembatasan kegiatan masyarakat ini menekan kegiatan ekonomi masyarakat. Namun ia menambahkan bahwa  penurunan kegiatan ekonomi ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, setelah PPKM yang berdampak pada penurunan kasus penyebaran Covid-19, BI melihat adanya peningkatan kegiatan ekonomi yang dimulai pada akhir Juli 2021 dan terus  berlanjut haingga Agustus 2021. Dan peningkatan it uterus berlangsung hingga saat ini.


 

 

KOMENTAR