Ekspansi Bisnis Prajogo Pangestu Sepanjang 2024

Sifi Masdi

Wednesday, 15-05-2024 | 12:53 pm

MDN
Prajogo Pangestu [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Grup Barito Pacific, yang dipimpin oleh orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu, telah gencar melakukan serangkaian akuisisi sejak awal tahun. Seiring dengan ekspansi yang dilakukan, grup ini juga menyiapkan belanja modal dalam jumlah besar.

 

Direktur dan Corporate Secretary Barito Pacific, David Kosasih, mengungkapkan bahwa BRPT sebagai holding telah menganggarkan belanja modal sebesar US$600 juta hingga US$650 juta atau setara dengan Rp10,12 triliun-Rp10,45 triliun (kurs jisdor Rp16.083).

 

Belanja modal ini akan digunakan untuk berbagai proyek, termasuk pabrik CA-EDC atau pabrik ethylene dichloride, drilling geothermal, dan beberapa proyek lainnya. “Capex tersebut sudah termasuk milik TPIA dan BREN,” kata David.

 


 

BACA JUGA: 

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Rabu, 15 Mei 2024

Prajogo Pangestu Raup Kekayaan Rp 46,6 Triliun Dalam Semalam, Kalahkan Elon Musk 

Prajogo Pangestu Kembali Jadi Orang Terkaya di Indonesia Berkat Saham BREN

Tak Butuh Waktu Lama, Saham BREN Kembali Diperdagangkan di Bursa

 


 

Ekspansi Emiten Grup Barito Pacific

Berikut adalah rekapitulasi belanja modal dan aksi korporasi yang dilakukan oleh masing-masing emiten Grup Barito Pacific sejak Januari 2024:

1.PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA):

TPIA baru saja mengumumkan akan melakukan akuisisi 100% terhadap aset kilang minyak Shell Singapore Energy and Chemicals Park Singapore (SECP) dari Shell Singapore Pte. Ltd. melalui perusahaan patungannya bersama Glencore plc, CAPGC Pte. Ltd.

Akuisisi ini ditargetkan rampung akhir tahun. Selain itu, TPIA juga berencana melakukan pemisahan (spin off) tiga unit usaha yaitu usaha pelabuhan, dermaga dan fasilitas penyimpanan ke PT Chandra Pelabuhan Nusantara (CPAT). TPIA mengalokasikan dana sebesar US$400 juta atau sekitar Rp6,2 triliun (kurs jisdor Rp15.568) untuk belanja modal sepanjang 2024.

 

 

 

2. PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN):

BREN menganggarkan belanja modal sebesar US$160 juta atau setara dengan Rp2,57 triliun (kurs jisdor Rp16.085) sepanjang 2024.  BREN telah merampungkan akuisisi pembangkit listrik tenaga angin yaitu PLTB Sidrap 1 dengan kapasitas 75 MW dan 3 aset pengembangan tenaga angin dengan potensi kapasitas gabungan sebesar 320 MW yang terletak di provinsi Sulawesi Selatan (Sidrap 2), Sukabumi dan Lombok.

3. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN):

CUAN telah merampungkan akuisisi PT Petrosea Tbk. (PTRO) melalui anak usahanya. CUAN juga telah menyelesaikan proses akuisisi PT Multi Tambang Utama (MUTU), tambang batu bara milik PT Indika Energy Tbk. (INDY), dari PT Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments Pte. Ltd. (ICI). Total nilai keseluruhan saham tersebut mencapai US$203 juta atau sekitar Rp3,2 triliun.

4. PT Petrosea Tbk. (PTRO):

PTRO telah meraih beberapa kontrak pertambangan jumbo. Pertama, PTRO meraih kontrak jasa pertambangan dengan entitas PT Singaraja Putra Tbk. (SINI) senilai US$511,45 juta atau setara dengan Rp8,14 triliun.

Kedua, kontrak bernilai sekitar US$511,45 juta dengan estimasi lapisan tanah penutup sebesar 240 juta BCM dan produksi batu bara sebesar 26,4 juta ton untuk jangka waktu 9 tahun sampai dengan tahun 2032.

 

 

KOMENTAR