Eropa Amankan Ekonomi dengan Berhutang ke China

JAKARTA, INAKORAN

Negara-negara Eropa berhasil mengamankan perekonomiannya lewat berhutang dengan China. Namun, utang yang menggunung itu kini malah menjadi 'jebakan'.

Negara-negara di seluruh Eropa kini tengah ketar-ketir atas serangan Rusia ke Ukraina pasca pandemi. Namun Beijing malah terus memperluas portofolionya dengan menjalankan sejumlah pelabuhan dan tambang di Eropa, membangun jalan dan jembatan, serta berinvestasi di tempat yang tidak dimiliki pihak-pihak lain.

laporan BBC, kini sebagian besar negara Eropa harus mempertimbangkan imbalan dan risiko dari penandatanganan kesepakatan dengan China. Mereka makin waspada terhadap apa yang disebut 'jebakan utang'.

Dengan kondisi tersebut, pemberi pinjaman seperti pemerintah China dapat mengambil konsesi ekonomi atau politik, jika negara yang menerima investasi tidak dapat mengembalikan atau membayarkan kembali.

Termasuk yang bisa menimbulkan risiko keselamatan pekerja seperti yang terjadi di Yunani di mana pekerja mengalami kecelakaan di pelabuhan Piraeus beberapa waktu lalu.

Markos Bekris, ketua serikat pekerja buruh B/M di pelabuhan memang tidak menuding Beijing secara langsung sebagai penyebab terkikisnya hak-hak kerja itu. Namun menurutnya sistem kapitalis pasca krisis keuangan global akan membiarkan perusahaan asing masuk dan memaksimalkan keuntungan dengan mengorbankan pekerja.

Tidak ada keraguan investasi China memang membangkitkan pelabuhan sejak pemerintah Yunani terpaksa menjualnya. Ini terjadi saat ekonomi bergejolak di negara tersebut tahun 2008 lalu.