Festival Kebangsaan “Gema Kampus” Hadir di Medan: Musik Merajut Jiwa dan Semangat Kebangsaan Generasi Muda
MEDAN, INAKORAN.COM
Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Universitas Prima Indonesia (Unpri) dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) kembali menggelar Festival Kebangsaan “Gema Kampus” di Medan pada 7-8 November 2025.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian festival yang telah berlangsung sebanyak lima kali di berbagai universitas di Nusantara, antara lain Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi, Universitas Lampung, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Udayana Bali.
Salah satu rangkaian utama kegiatan tahun ini adalah Dialog Kebangsaan bertema “Musik Merajut Jiwa”, yang berlangsung di Gedung Auditorium Universitas Sumatera Utara pada Sabtu (8/11/2025).
Dialog kebangsaan dibuka oleh Ngatawi Al-Zastrouw, seorang akademisi, budayawan, dan sosiolog.
Zastrouw menyampaikan keterkaitan budaya dan musik.
Menurutnya musik merupakan kekuatan yang besar dalam kebudayaan. Musik dapat mempercepat kerusakan moral suatu bangsa jika membawa pesan yang negatif, namun jika mengandung nilai-nilai positif, musik mampu menumbuhkan semangat, persatuan dan kemajuan bangsa.
Sejumlah tokoh inspiratif turut hadir sebagai narasumber, di antaranya Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si., Shanna Shannon, Kaka Slank, Novia Bachmid, dan Alffy Rev.
Diskusi berlangsung hangat dan penuh refleksi, mengangkat isu penting tentang penurunan semangat nasionalisme generasi muda yang kini mencapai 65%, serta bagaimana musik dan budaya dapat berperan dalam menumbuhkan kembali kecintaan terhadap tanah air.
Festival Kebangsaan “Gema Kampus” menjadi momentum penting bagi mahasiswa dan civitas akademika untuk mengaktivasi dan merajut jiwa kebangsaan, membangkitkan kebanggaan terhadap tanah air, dan meneguhkan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Dengan semangat “Musik Merajut Jiwa”, acara ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia di tengah dinamika global yang terus berkembang.







KOMENTAR