Bom Meledak di Masjid Sekolah, Diduga Dendam Sering DiBully

Hila Bame

Saturday, 08-11-2025 | 08:53 am

MDN
Foto (ilustrasi)

 

JAKARTA, INAKORAN

Bully antar manusia yang sedang belajar menjadi paradox dari proses belajar itu sendiri. Sekolah adalah tempat petik ilmu menjadi manusia cerdas bahkan mengganti pemimpin di masa depan. Jika siswa ada yang dibully tentulah menjadi perhatian pemangku kepentingan pendidikan. 

Manusia adalah ciptaan Tuhan tidak seorangpun boleh menistakan martabatnya karena manusia diciptakan sesuai dengan Citra Allah . Kondisi bully membully sedang marak di Indonesia, bukan hanya lingkungan  sekolah bahkan lingkungan kerja pu tidak luput dari wabah ini.

Fenomena bom Kelapa Gading, Jumat (7/11/25), tentu menjadi preseden di masa depan. Pembenahan tidak hanya masyarakat sekolah tapi orangtua tempat awal manusia dibentuk perlu pembinaan menyeluruh dan sistimatis, seandainya ingin meminimalkan korban bodoh

Tempat ibadah yang diserang memberi pesan, untuk apa beribadah jika perilaku tidak merepresentasi ajaran keagungan itu. Ini pelajaran mahal untuk segera dijawab tidak sekedar ritual belaka. 

Salah satu siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, Sela menyebutkan bom rakitan atau bom molotov yang ditemukan di masjid sekolah diduga dibawa oleh siswa yang kerap di "bully" atau dirundung oleh siswa lain.

"Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak," kata Sela di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, ledakan terjadi saat khutbah Jumat selesai dan akan dilanjutkan dengan Iqomah. Saat itu, ada ledakan besar terjadi.

"Saya di selasar masjid dan tidak terkena. Baju saya kotor karena menolong teman," katanya.

Ia mengatakan orang yang ikut Shalat Jumat di sini merupakan siswa, guru dan orang yang ada di sekolah saja.

 

 

TAG#BOM

212591109

KOMENTAR