Fokus Ciptakan Lapangan Pekerjaan Baru Berkualitas, Presiden Pesan Tingkatkan Investasi
Jakarta, INAKORAN
Struktur ekonomi Indonesia yang selama ini lebih dari 55% dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga, harus terus dialihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor.
BACA:
Proyeksi Pemulihan Kuat, APBN 2022 Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 5,0 - 5,5%
Presiden mengatakan bahwa fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas.
Hal ini dikatakan Presiden RI Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Presiden dalam Sidang Tahunan MPR RI, serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-76 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada Senin (16/08).
“Implementasi Undang-undang Cipta Kerja terus kita percepat. Minggu yang lalu pemerintah telah meluncurkan Online Single Submission (OSS) yang sangat mempermudah semua level dan jenis usaha, apalagi bagi jenis-jenis usaha yang berisiko rendah.
Urusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat, lebih transparan, dan lebih mudah. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya,” kata Presiden.
Pada periode Januari sampai Juni 2021, Presiden menyebut realisasi investasi Indonesia (tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan) sedikitnya ada Rp442,8 triliun dengan rincian 51,5% di Luar Jawa, dan 48,5% di Jawa. Investasi ini disebut menyerap lebih dari 620 ribu tenaga kerja Indonesia.
Presiden menambahkan bahwa penambahan investasi ke depan diharapkan bisa memenuhi target Rp900 triliun, serta menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian secara lebih signifikan.
BACA:
Info Harga Emas Antam, 16 Agustus 2021
Perkembangan investasi menjadi bagian terintegrasi dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Peningkatan kelas pengusaha UMKM menjadi agenda utama pemerintah.
Berbagai kemudahan disiapkan untuk menumbuhkan UMKM, termasuk kemitraan strategis dengan perusahaan besar, agar cepat masuk dalam rantai pasok global. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk UMKM, serta meningkatkan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha ini juga dimaksudkan untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi, khususnya ke arah ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Perkembangan sektor pangan terus kita upayakan untuk membangun kemandirian pangan. Transformasi menuju energi baru dan terbarukan, serta akselerasi ekonomi berbasis teknologi hijau, akan menjadi perubahan penting dalam perekonomian kita,” lanjut Presiden.
KOMENTAR