Forum Bisnis Indonesia - China, Ini Yang Dibahas..
Forum Bisnis Indonesia-China dihadiri oleh sekitar 200 pebisnis dari kedua negara membahas investasi dan perdagangan di bidang infrastruktur, pertambangan, ekonomi digital, ekonomi kreatif, produk pertanian, makanan, dan minuman" KBRI-China, Rabu (26/9/2018)
Jakarta, Inako
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan Indonesia - China diyakini memiliki potensi investasi dan perdagangan yang sangat besar. Akan tetapi, potensi ini masih terkendala oleh berbagai hal, salah satunya adalah informasi yang kurang memadai mengenai peraturan terkait investasi dan perdagangan di masing-masing negara.
KBRI Beijing bekerja sama dengan Kemenko Maritim, BKPM, Kementerian Pariwisata, Inacham, serta sejumlah pihak yaitu Vmate App (Alibaba), CFLD, Kapal Api, Indofood, Papatonk, Mayora, Iflytek, Gezhouba menyelenggarakan Indonesia-China Business Forum on Investment and Trade 2018 pada 26 September 2018 dengan tema Doing Business with Wonderful Indonesia.
Forum bisnis yang dihadiri oleh sedikitnya 200 pebisnis kedua negara itu, bertujuan untuk membahas potensi investasi dan perdagangan, sekaligus mempertemukan mitra bisnis di bidang terkait agar terjadi kerjasama yang konkret.
“Forum Bisnis ini diharapkan dapat mempercepat dunia usaha dalam melakukan kerja sama kongkrit di antara kedua negara,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (28/9/2018).
Dalam pidatonya saat membuka Forum Bisnis, Dubes Djauhari menegaskan forum tersebut sangat penting, karena bisa menjadi sarana untuk membahas berbagai peluang investasi dan perdagangan yang dapat mendorong terwujudnya kerja sama bisnis dari kedua negara.
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin sebagai keynote speaker menjelaskan peta investasi di Indonesia dan pembangunan 10 Bali baru oleh Pemerintah.
Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM Andi Maulana menyampaikan bahwa pemerintah juga memperbaiki sistem birokrasi perijinan untuk mempermudah investor sebagaimana yang dilakukan melalui pengembangan Online Single Submission (OSS).
Dalam sesi digital and creative economy, yang dipandu oleh Liky Sutikno selaku Ketua Inacham (Indonesian Chamber of Commerce di Tiongkok), Forum membahas pengembangan potensi dan kesempatan berbisnis di berbagai bidang dengan melibatkan teknologi IT, seperti yang dilakukan oleh Glexindo untuk mendorong ekspor Indonesia di dunia internasional.
Glexindo merupakan market place yang mempertemukan B2B2C secara global. Begitu juga dengan perusahaan asal China yaitu Jumore yang platform-nya dapat digunakan oleh pebisnis internasional, khususnya dari Indonesia untuk memasuki pasar China.
Sektor industri makanan dan produk pertanian, turut hadir juga importir buah tropis di China dari Shanghai Sunshine Group sebagai pengimpor manggis, CAWA, importir sarang burung wallet, dan Atase Perdagangan KBRI Beijing.
Masing-masing pihak saling berdiskusi dan memberikan kunci kesuksesan usaha yang dijalankan dengan mengimpor buah dan produk dari Indonesia.
Forum tersebut juga telah dilaksanakan penandatanganan rencana kerjasama antara PT Tangshan Jin Hendong Bicycle Parts dengan PT Terang Dunia Internusa senilai US$15 juta untuk membangun pabrik furniture baja di Indonesia.
Selain itu, ditandatangani pula rencana kerja sama antara Zhengde Waste Technology AG, CRCC Investment Group Limited, dan Indonesia–China Business Council (ICBC) dengan nilai potensi investasi untuk 5 tahun ke depan sebesar US$5 Milyar untuk membangun pabrik energi sampah di Indonesia.
Pembicara dan peserta dari Indonesia juga mendapatkan kesempatan tawaran kerjasama dari para peserta pengusaha asal Tiongkok, seperti antara Glexindo dan Jumore, PT. Consociate Jakarta Corporindo.
TAG#KBRI China, #China
188643047
KOMENTAR