Ganjar: Digitalisasi Birokrasi Dapat Mencegah KKN

Binsar

Monday, 04-12-2023 | 12:50 pm

MDN
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang hadiri Senam Sehat di Alun-alun Balai Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (26/11/2023) [ist]

 

Digitalisasi birokrasi menjadi salah satu tekad dari Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud, jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam Pilpres 2024. Digitalisasi birokrasi, adalah transformasi penyelenggaraan pemerintahan dari sistem manual ke sistem digital.

Menurut Ganjar, digitalisasi akan menutup cela aparatur negara melakukan KKN, sebab dengan digitalisasi, semua proses akan berjalan secara transparan dan akuntable. Dan hal itu ia telah melakukannya di Jawa Tengah.

“Digitalisasi melalui e-budgeting dan e-planning, telah membantu mencegah kebocoran keuangan Jawa Tengah, sebesar Rp 1,2 triliun”, kata Ganjar dalam acara 'Ganjar Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia' yang digelar Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia di The Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, 17 September lalu. 

 

 

Beberapa akademisi mendukung gagasan digitalisasi Ganjar. Salah satunya, Pengamat Ekonomi Universitas Atmajaya, Yogyakarta, Dr. Y. Sri Susilo. Ia mendukung gagasan digitalisasi dalam pemerintahan yang disampaikan Ganjar, sebab gagasan tersebut sudah dijalankan dan berhasil mencegah kebocoran uang negara sebesar Rp 1,2 triliun.

"Seperti yang terjadi pada 2018, sistem Government Resources Management System (GRMS) Jateng, berhasil mencegah kebocoran anggaran Rp 1,2 triliun. Terbesar secara nasional saat itu. Anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi karena dialokasikan pada yang lebih bermanfaat," kata Susilo.

Menurut dia, inovasi GRMS yang diinisiasi dan sudah dijalankan Ganjar di Jawa Tengah, berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan nilai manfaat anggaran.

Akan tetapi, reformasi birokrasi dalam bentuk digitalisasi tidak akan efektif memberantas KKN jika tidak disertai dengan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Penegakan hukum tanpa pandang bulu membutuhkan sosok pemimpin yang mempunyai keberanian dan nyali dalam berhapan dengan para mafia hukum.

Keberanian dan nyali yang demikian terdapat dalam diri Ganjar-Mahfud. Karena itu, kedua sosok ini merupakan pasangan yang tepat untuk memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan. Sebab, saat ini, kasus korupsi, kolusi dan nepotisme tampak seperti telah menjadi budaya yang tumbuh subur di negara ini. 

 

 

Korupsi membuat rakyat sengsara, sebab sebagian aset negara hanya terakumulasi di tangan segelintir orang. Sementara nepostisme membuat peluang kekuasaan hanya dikapling oleh keluarga atau kelompok tertentu.

Ganjar-Mahfud, bertekad memberantas korupsi dan nepotisme jika kelak terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Tekad tersebut hanya mungkin terwujud jika dimulai dari diri sendiri.

Sejauh ini, kedua sosok ini telah menunjukkan bukti kepada masyarakat bahwa mereka adalah calon pemimpin yang bisa diandalkan untuk memberantas KKN di negara ini. Keduanya telah menunjukkan bukti, dan bukan hanya janji.

KOMENTAR