Genjot Peningkatan Sektor Pertanian, Pemkab Berikan Bantuan Mesin Pertanian

Shanty

Saturday, 25-01-2020 | 23:52 pm

MDN
Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mencoba bantuan mesin pertanian.

Kabupaten Pekalongan, Inako

Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki tanggung jawab untuk subsidi  swasembada pangan. Tahun 2019, hasil produksi pertanian berupa beras menghasilkan lebih kurang 131.000 ton. Dari jumlah tersebut, konsumsinya hampir 80 ribu ton, dan surplus 51 ribu ton.

Dari data yang ada, luas secara keseluruhan di Kabupaten Pekalongan lebih kurang 90 ribu hektare dan 23 ribu hektare di antaranya merupakan lahan sawah. Kemudian dari jumlah sawah yang ada, 19 ribu hektare di antaranya merupakan lahan yang tak bisa dialihfungsikan.

“Adapun 4000 hektare sisa lahan berada di wilayah sekitar Kecamatan Sragi, salah satu Desa Ketanonagen," jelas Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi, Sabtu (25/1/2020).

Untuk meningkatkan sektor pertanian, Bupati menyerahkan bantuan alat mesin pertanian berupa traktor dan pompa air serta klaim asuransi dari Jasindo. Semua bantuan tersebut berasal dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pertanian. Bupati juga meresmikan pembangunan lumbung padi, lantai jemur dan ricemill.

“Untuk itu, masyarakat maupun petani di desa itu harus bisa memaksimalkan dan mengelola dengan baik. Sekali lagi saya meminta dengan adanya bantuan ini dari sektor pertanian harus ditingkatkan, baik hasil maupun pendapatan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, Siswanto menjelaskan tujuan pembangunan lumbung pangan dan ricemill yakni peningkatan volume stok pangan dari masyarakat. Kemudian  menjamin akses dan kecukupan pangan, lalu menjaga kestabilan harga dan gabah hasil panen petani setempat, terutama di kelompok tani. Disamping itu juga dapat mengembangkan ekonomi produktif pada kelompok tani atau kelompok lumbung pangan.

Adapun untuk bantuan alat dan mesin pertanian, harapannya memberikan kemudahan bagi para petani saat pengolahan tanah dan tanam, khususnya pada saat musim kemarau. Kemudian dapat meningkatkan indeks pertanaman dalam rangka meningkatkan produksi.selama setahun.

“Dari semula satu tanam kemudian menjadi dua tanam, dan dari dua tanam menjadi tiga kali tanam sehingga hasilnya lebih banyak,” ujarnya.

 

KOMENTAR