Goenawan Mohammad: Presiden yang Kita Sayangi Tidak Bisa Dipercaya Lagi

Timoteus Duang

Friday, 03-11-2023 | 09:56 am

MDN
Budayawan Goenawan Muhammad saat tampil di gelar wicara Rosi Kompas TV, Kamis (3/11/2023) malam. [Foto: tangkapan layar YouTube KOMPAS TV]

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Budayawan Goenawan Mohammad tak kuasa menahan air mata sedih kala diwawancarai jurnalis senior Rosiana Silalahi dalam gelar wicara Rosi yang ditayangkan KompasTV, Kamis (3/11/2023) malam.

 

Dengan mata berkaca-kaca, Mas Gun—panggilan untuk Goenawan Mohammad—mengungkapkan kesedihannya melihat kenyataan bahwa para petinggi negeri ini (KPK, MK, dan Presiden) sudah tidak bisa dipercaya.

“Siapa yang bisa kita percayai? KPK tidak bisa dipercaya lagi. Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bisa dipercaya lagi, presiden yang kita sayangi, tidak bisa dipercaya lagi. Lalu siapa? Itu krisis yang serius.”

Mulanya Mas Gun bercerita tentang mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas yang dipanggil Presiden Jokowi untuk dimintai pendapat mengenai langkah politik Gibran Rakabuming pasca putusan MK perihal syarat capres-cawapres.

“Kalau nanti MK sudah memutuskan atau akan memutuskan Gibran lolos, Bapa (Presiden Jokowi) beritahu Gibran, jangan maju. Kamu kembali aja ke Solo dan tetap kembali pada PDIP,” ungkap Mas Gun, menceritakan ulang usulan Erry pada Presiden Jokowi.

Presiden pun langsung meminta agar usulan tersebut dicatat. “Pak Jokowi bilang, kata Erry ya, ‘Ya, catat deh, Mas Pratik’,” ungkap Goenawan.

Namun yang terjadi kemudian justeru sebaliknya. Gibran diusung sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Keanggotaannya di PDI Perjuangan pun dipertanyakan. Walaupun belum secara resmi dipecat, muncul anggapan bahwa Gibran otomatis keluar dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, karena tidak sejalan dengan garis komando partai.

Melihat dua kenyataan ini, Goenawan pun menyebut bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi hanyalah dusta belaka.

“Dan itu dusta, ya. Lalu siapa yang bisa kita percayai? KPK tidak bisa dipercaya lagi. Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bisa dipercaya lagi, presiden yang kita sayangi, tidak bisa dipercaya lagi.”

 

KOMENTAR