Hamas telah menembakkan sekitar 2.000 roket ke Israel sejak Senin
JAKARTA, INAKORAN
Konflik telah bergema secara luas. Kota-kota di Israel dengan populasi campuran Arab dan Yahudi telah menyaksikan kekerasan setiap malam, dengan massa dari masing-masing komunitas berkelahi di jalan-jalan dan saling mencemari properti.
Pada Jumat larut malam, seseorang melemparkan bom api ke rumah sebuah keluarga Arab di lingkungan Ajami di Tel Aviv, menyerang dua anak. Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun berada dalam kondisi sedang dengan luka bakar di tubuh bagian atasnya dan seorang gadis berusia 10 tahun dirawat karena cedera kepala, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom.
Di Tepi Barat yang diduduki, di pinggiran Ramallah, Nablus dan kota-kota lain, ratusan warga Palestina memprotes kampanye Gaza dan tindakan Israel di Yerusalem.
Mengibarkan bendera Palestina, mereka mengangkut ban yang mereka pasang di barikade yang terbakar dan melemparkan batu ke tentara Israel. Sedikitnya 10 pengunjuk rasa ditembak dan dibunuh oleh tentara. Seorang warga Palestina ke-11 tewas ketika dia mencoba menikam seorang tentara di posisi militer.
Di Yerusalem timur, video online menunjukkan pemuda nasionalis Yahudi menembakkan pistol saat mereka berdagang batu dengan warga Palestina di Sheikh Jarrah, yang menjadi titik nyala ketegangan atas upaya pemukim untuk secara paksa mengusir sejumlah keluarga Palestina dari rumah mereka.
Di perbatasan utara Israel, pasukan melepaskan tembakan ketika sekelompok pengunjuk rasa Lebanon dan Palestina di sisi lain memotong pagar perbatasan dan menyeberang sebentar. Satu orang Lebanon terbunuh.
Tiga roket ditembakkan ke Israel dari negara tetangga Suriah tanpa menimbulkan korban atau kerusakan. Tidak segera diketahui siapa yang memecat mereka.
Ketegangan dimulai di Yerusalem timur awal bulan ini, dengan protes Palestina terhadap penggusuran Sheikh Jarrah dan tindakan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa, titik nyala yang sering terjadi di gunung di Kota Tua yang dihormati oleh Muslim dan Yahudi.
Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem Senin malam, dalam upaya nyata untuk menampilkan dirinya sebagai pendukung para pengunjuk rasa.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah bersumpah bahwa Hamas akan "membayar harga yang sangat mahal" untuk serangan roketnya karena Israel telah mengerahkan pasukan di perbatasan.
Presiden AS Joe Biden telah menyatakan dukungan untuk Israel sambil mengatakan dia berharap untuk mengendalikan kekerasan.
Hamas telah menembakkan sekitar 2.000 roket ke Israel sejak Senin, menurut militer Israel. Sebagian besar telah dicegat oleh pertahanan anti-rudal, tetapi mereka telah membuat kehidupan terhenti di kota-kota Israel selatan, menyebabkan gangguan di bandara dan telah memicu sirene serangan udara di Tel Aviv dan Yerusalem.
Sumber: AP
KOMENTAR