Harga Emas Dunia Menguat Tipis: Rabu (12/11/2025)

Sifi Masdi

Wednesday, 12-11-2025 | 08:03 am

MDN
Ilustrasi emas batangan [ist]

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas dunia kembali menguat pada perdagangan Rabu (12/11/2025), di tengah ekspektasi berakhirnya penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (AS) dan sinyal pelemahan pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam.

 

Berdasarkan data spot market pada pukul 04.59 WIB, harga emas berada di level US$4.126,85 per troy ounce, naik 0,27% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya. Meski demikian, harga emas sempat memangkas sebagian kenaikannya dari posisi tertinggi harian.

 

Dikutip dari Bloomberg, penguatan emas cenderung terbatas setelah pasar menilai bahwa penutupan sebagian pemerintahan AS yang telah berlangsung selama 42 hari kemungkinan segera berakhir.

 

Senat AS telah meloloskan langkah pendanaan sementara dengan dukungan delapan senator Demokrat berhaluan tengah. Kini, pembukaan kembali pemerintahan bergantung pada keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikuasai Partai Republik, yang dijadwalkan bersidang pada Rabu waktu setempat.

 

Di sisi lain, laporan dari ADP Research menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS rata-rata kehilangan 11.250 pekerjaan per minggu selama empat minggu yang berakhir pada 25 Oktober. Angka ini menandakan perlambatan pasar tenaga kerja pada paruh kedua Oktober, di tengah tertundanya rilis data resmi akibat shutdown.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (12/11/2025)

Warren Buffet, Bantu Orang Lain Lebih Bernilai dari Kekuasaan

Harga Emas Antam Naik Rp27.000 per Gram: Selasa (11/11/2025)


 

Menurut Michael Haigh, Kepala FIC dan Riset Komoditas di Société Générale, pelemahan harga emas setelah rilis data ketenagakerjaan kemungkinan dipengaruhi oleh arus keluar dana dari produk exchange-traded fund (ETF) berbasis emas.

“Model saya menunjukkan bahwa pergerakan 1% harga emas dapat dijelaskan oleh arus keluar sekitar 10 ton dari ETF,” ujar Haigh.

 

Emas sebelumnya sempat terkoreksi setelah menembus rekor di atas US$4.380 per troy ounce pada Oktober lalu, seiring aksi ambil untung (profit taking) setelah reli yang dinilai terlalu cepat.

 

Data menunjukkan ETF emas global mencatat arus keluar bersih selama tiga pekan berturut-turut hingga Jumat pekan lalu, setelah sebelumnya delapan pekan mencatat arus masuk bersih.

 

Meski mengalami fluktuasi jangka pendek, harga emas masih berada di jalur mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Sepanjang 2025, harga emas telah menguat lebih dari 55%, didorong oleh lonjakan permintaan dari bank-bank sentral dunia yang terus menambah cadangan emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi global.

 

Analis Christopher Wong dari Oversea-Chinese Banking Corp menilai prospek emas tetap konstruktif. “Pendorong jangka menengah emas masih solid. Kami memperkirakan The Federal Reserve akan terus melonggarkan kebijakan moneternya hingga 2026,” ujarnya.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

 

KOMENTAR