Harga Minyak Dunia Kembali Menguat Awal Pekan Ini, Apa Pemicunya?

Jakarta, Inakoran
Harga minyak dunia ditutup menguat pada awal pekan ini. Peningkatan ini dipicu oleh serangkaian faktor yang saling berkaitan, mulai dari kebijakan produksi minyak Rusia hingga ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
BACA JUGA: Telkom Catat Laba Bersih Rp 24,56 Triliun di 2023
Pada Senin (25/3), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2024 ditutup naik US$ 1,32 atau 1,55% ke US$ 86,75 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak yang sama juga mengalami kenaikan sebesar US$ 1,32 atau 1,64% ke US$ 81,95 per barel.
Kedua harga minyak acuan tersebut terus meningkat di tahun ini. Brent naik hampir 11% dan WTI menguat sekitar 12,5% pada penutupan hari Jumat. Kenaikan ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa suku bunga di negara-negara besar akan turun pada musim panas, dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.
BACA JUGA: Rekomendasi Saham Hari Ini, 26 Maret 2024
Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak adalah kebijakan produksi minyak Rusia. Moskow memerintahkan perusahaan-perusahaan untuk mengurangi produksi minyak pada kuartal kedua untuk memenuhi target produksi sebesar 9 juta barel per hari (bph) pada akhir Juni. Ini sejalan dengan janjinya kepada kelompok produsen OPEC+, kata tiga sumber industri pada hari Senin.
“Rusia berkomitmen terhadap pengurangan produksi OPEC+. Mereka tidak hanya melihat fundamental pasokan dan permintaan saat ini, namun juga melihat kesatuan dengan OPEC+, serta risiko guncangan harga yang lebih besar di kemudian hari,” kata Phil Flynn, analis Price Futures.
Di sisi lain, serangan terhadap fasilitas energi Rusia dan infrastruktur energi Ukraina telah memicu kekhawatiran pasokan, kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.
BACA JUGA: Ethereum Bakal Kuasai Sistem Keuangan Masa Depan
Kilang minyak Rusia lainnya kehilangan setengah kapasitasnya akibat serangan pesawat tak berawak pada akhir pekan, kata sumber kepada Reuters. Itu adalah korban terbaru dari serangkaian serangan di Ukraina pada bulan ini yang telah menutup 7% dari total kapasitas penyulingan, berdasarkan perhitungan Reuters, selain pemeliharaan yang tidak terkait.
Rusia menyerang fasilitas pembangkit dan transmisi Ukraina di minggu lalu dan akhir pekan lalu, menyebabkan pemadaman listrik di banyak wilayah. Ini menambah daftar panjang faktor yang mempengaruhi harga minyak dunia.
Dengan berbagai faktor ini, pasar minyak dunia di awal pekan ini menjadi sangat dinamis. Kenaikan harga minyak menjadi bukti nyata dari dampak langsung ketegangan geopolitik dan kebijakan produksi minyak terhadap pasar energi global.
KOMENTAR