Harga Tepung Kedelai China Menggila Imbas Tarif Balasan

Inakoran

Wednesday, 20-06-2018 | 12:46 pm

MDN

Jakarta, Inako

Perniagaan berjangka tepung kedelai China menggila 4,2% menjadi 3.073 yuan per ton atau setara dengan US$476,75 per ton setelah Beijing menerapkan tarif sebesar 25% pada impor kedelai dari Amerika Serikat.

Eskalasi tersebut mencorakkan lonjakan tertinggi sejak 9 April, saat pasar kembali dibuka setelah Beijing pertamakalinya mengajukan tarif pada komoditas kedelai AS sebagai ganjaran terhadap aturan perdagangan Trump terhadap China.

China membeli sekitar sepertiga pasokan kedelainya dari AS dan mengolahnya menjadi tepung untuk dijual sebagai pakan ternak dan menjadi pemasok pakan babi dan unggas terbesar di dunia.

Tarif baru tersebut akan mulai berlaku pada 6 Juli mendatang, diumumkan pada Jumat (15/6/2018) sebagai balasan untuk tarif yang dijatuhkan Trump pada barang konsumsi China, yang akan mencambuk harga kedelai dan membuat harga tepung kedelai menjadi semakin menggila.

“Perubahan premium pada kedelai Brasil juga sangat tergantung pada hubungan perdagangan AS dan China,” kata Yang Linqin, analis Cofco Futures, dilansir dari Reuters, Selasa (19/6).

Perdagangan di China tutup pada Senin (18/6/2018) untuk libur bersama nasional China. Harga kedelai di perdagangan Chicago Board Of Trade (CBOT) anjlok 17,25 poin atau 1,85% menjadi US$914,25 per bushel, penurunan terbesar sejak Maret 2016.

Sementara itu, harga jagung CBOT turun 6,75 poin atau 1,85% menjadi US$358,75 per bushel, penurunan untuk lima sesi berturut karena adanya kekhawatiran akan meningkatnya tensi perang dagang antara Washington dan Beijing.

Superior harga kedelai China dari kedelai Chicago futures untuk pengiriman dari Brasil juga melonjak dalam beberapa hari belakangan setelah adanya peningkatan permintaan, kebanyakan pembeli asal China, dan adanya halangan logistik di Brasil telah mengurangi ketersediaan komoditas biji-bijian di pelabuhan untuk dikirimkan ke berbagai wilayah.

TAG -

188642911

KOMENTAR