Hasil Studi: Alam Akan Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Kota

Binsar

Tuesday, 18-05-2021 | 06:24 am

MDN
Alam Akan Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Kota [ist]

 

 

Washington, Inako

Hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Stanford menjelaskan, alam akan meningkatkan kesehatan masyarakat kota. Bahkan taman kota setempat bisa meningkatkan kesehatan warga kota bersangkutan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menjabarkan bagaimana akses ke alam meningkatkan aktivitas fisik orang - dan karenanya kesehatan secara keseluruhan - di kota.


BACA:  

Cina Menghadapi tantangan Lingkungan yang Berat


Kurangnya aktivitas fisik di A.S. menghasilkan USD 117 miliar per tahun untuk biaya perawatan kesehatan terkait yang menyebabkan 3,2 juta kematian secara global setiap tahun.

"Selama setahun terakhir pembatasan tempat berlindung di tempat, kami telah belajar betapa berharganya dan pemenuhannya menghabiskan waktu di luar ruangan di alam, terutama bagi penduduk kota," kata penulis utama studi Roy Remme, seorang peneliti pascadoktoral di the Proyek Modal Alam Stanford pada saat penelitian.


BACA:  

99 dari 100 kota paling berisiko terhadap lingkungan di Asia, Jakarta salah satunya

 


"Kami ingin membantu perencana kota memahami di mana ruang hijau dapat mendukung kesehatan masyarakat dengan sebaik-baiknya, sehingga setiap orang dapat menerima manfaat alam," sambungnya.

Di kota-kota, alam menyediakan keteduhan yang menyejukkan untuk jalan-jalan lingkungan, pelabuhan yang aman bagi penyerbuk, dan penyerapan air hujan untuk mengurangi banjir.

Sudah dipahami secara luas bahwa aktivitas fisik meningkatkan kesehatan manusia, tetapi bagaimana taman, danau, pepohonan, dan ruang hijau perkotaan lainnya meningkatkan aktivitas fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan adalah bagian teka-teki yang belum terpecahkan.

 

Alam Akan Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Kota   [ist]

 

Tim tersebut menggabungkan penelitian kesehatan masyarakat selama puluhan tahun dengan informasi tentang manfaat alam bagi orang-orang di kota. Mereka mempertimbangkan bagaimana aktivitas seperti berjalan-jalan anjing, jogging, bersepeda, dan berkebun komunitas didukung oleh ruang alam kota. Mereka juga memperhitungkan hal-hal seperti jarak ke penghijauan perkotaan, perasaan aman dan aksesibilitas untuk memahami bagaimana elemen tersebut dapat mengubah manfaat alam bagi orang yang berbeda. Dari trotoar dengan deretan pepohonan hingga taman kota dan tepi laut, tim membuat kerangka model untuk memetakan manfaat kesehatan fisik alam perkotaan.

Kerangka peneliti mengeksplorasi bagaimana orang mungkin memilih berjalan beberapa blok ekstra untuk menikmati taman yang mekar atau bersepeda untuk bekerja di sepanjang jalur sungai, menuai manfaat kesehatan dari aktivitas fisik yang mungkin mereka lewatkan jika tidak termotivasi oleh ruang alami.

Di Amsterdam, perencana kota saat ini sedang menerapkan rencana infrastruktur hijau yang baru. Menggunakan kota sebagai studi kasus hipotetis, para peneliti menerapkan kerangka kerja mereka untuk memahami bagaimana rencana Amsterdam untuk membangun atau meningkatkan taman baru dapat memengaruhi aktivitas fisik bagi semua orang di kota. Mereka juga melihat efek pada sub-populasi yang berbeda, seperti kelompok muda, tua dan berpenghasilan rendah.

Contoh ini mengilustrasikan bagaimana kota dapat berinvestasi pada alam perkotaan untuk mendapatkan manfaat aktivitas fisik terbesar bagi kesehatan manusia.

KOMENTAR