Hong Kong Gelar Pemilihan Legislatif Pertama di Bawah Sistem Pemilihan Baru

Binsar

Monday, 20-12-2021 | 06:52 am

MDN
Seorang warga Hong Kong sedang menuju tempat pemungutan suara [ist]

 

Jakarta, Inako

Hong Kong pada hari Minggu mengadakan pemilihan legislatif pertamanya di bawah sistem pemilihan baru yang diberlakukan oleh daratan yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya "patriot" yang memerintah kota.

Karena partai-partai besar pro-demokrasi tidak mengajukan calon, para pemilih menunjukkan sedikit minat dalam pemilihan, dengan jumlah pemilih yang diharapkan meskipun pemerintah Hong Kong melakukan kampanye pemungutan suara di menit-menit terakhir.

Jumlah kursi yang dipilih secara langsung di Dewan Legislatif telah dipangkas dari 35 menjadi 20 di bawah sistem baru, yang diubah pada Mei, sementara jumlah total kursi telah diperluas dari 70 menjadi 90.

Di antara kursi yang dipilih secara tidak langsung, 40 akan diputuskan oleh Komite Pemilihan kota yang kuat, di mana hanya satu anggota yang tidak pro-Beijing, sedangkan 30 sisanya akan dipilih melalui konstituen fungsional berbasis perdagangan.

Sebanyak 153 kandidat yang disetujui oleh pemerintah mencalonkan diri untuk 90 kursi dewan, dengan mayoritas tokoh pro-Beijing dan hanya segelintir calon moderat dan non-kemapanan.

 

 Hong Kong Gelar Pemilihan Legislatif Pertama di Bawah Sistem Pemilihan Baru [ist]

 

Dalam pemilihan terakhir pada tahun 2016, kubu pro-demokrasi merebut 30 dari 70 kursi dewan, mengikuti Gerakan Payung pada tahun 2014 yang menyerukan perubahan demokratis di bekas jajahan Inggris.

Tetapi setelah protes anti-pemerintah pada tahun 2019 yang membuat kota itu dalam kekacauan politik dan sosial, pemerintah pusat meminta Hong Kong untuk menggulingkan anggota parlemen yang dianggap "tidak patriotik" dan mengecualikan elemen anti-Beijing dari tuas kekuasaan.

Pada hari Minggu, lebih dari 10.000 petugas polisi dilaporkan dikerahkan di seluruh kota untuk memastikan pemilihan yang lancar, dengan Komisaris Raymond Siu memperingatkan polisi akan "tegas menegakkan hukum" terhadap mereka yang berusaha untuk mengganggu pemilihan.

KOMENTAR