Hongaria Buka Pintu Bagi Swedia Untuk Bergabung Dengan NATO

Binsar

Wednesday, 28-02-2024 | 10:48 am

MDN
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban (kanan), dan Zsolt Semjen, Wakil Perdana Menteri Hongaria, memberikan suara bersama dengan anggota parlemen untuk menyetujui aksesi Swedia ke dalam NATO, di Budapest, pada 26 Februari 2024 [ist]

 

Jakarta, Inakoran

 

Parlemen Hongaria, Senin (26/2) menyetujui proposal Swedia untuk bergabung dengan NATO. Dengan persetujuan itu, negara Skandinavia itu menjadi anggota ke-32 aliansi militer trans-Atlantik itu.

Bergabungnya Swedia berarti para anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menguasai hampir seluruh Laut Baltik yang penting secara strategis, yang berbatasan dengan Rusia dan diperkirakan akan meningkatkan pencegahan aliansi tersebut terhadap Moskow, kata para pakar militer. 

 

 

"Hari ini adalah hari bersejarah...Swedia siap memikul tanggung jawabnya atas keamanan Euro-Atlantik," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson dalam sebuah postingan di X, dilansir dari Kyodonews.

Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi tersebut pada bulan Mei 2022, mengakhiri lebih dari 200 tahun netralitas militer setelah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari tahun itu. Pengumuman tersebut muncul setelah deklarasi bersejarah serupa yang dilakukan Finlandia.

Ketika Finlandia bergabung dengan NATO pada bulan April tahun lalu, Swedia perlu menunggu persetujuan dari Hongaria, satu-satunya anggota aliansi yang belum memberikan lampu hijau di tengah ketegangan yang berasal dari kritik Stockholm terhadap demokrasi Budapest.

 

 

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyambut baik keputusan Hongaria untuk meratifikasi aksesi tersebut, dan mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa Swedia akan membuat aliansi tersebut “lebih kuat dan lebih aman.”

Amerika Serikat juga memuji keanggotaan Swedia. Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan bergabungnya negara tersebut “dengan militer yang berkemampuan tinggi” akan membuat negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu “bahkan lebih aman.”

KOMENTAR