Huawei tidak sepenuhnya dilarang dari Prancis, kata pengawas

Hila Bame

Monday, 06-07-2020 | 07:44 am

MDN

 

Paris, Inako

 

Berbeda dengan UK sehari sebelumnya mengumumkan pembekuan memakai Huawei asal China sebagai reaksi atas UU keamanan yang diterapkan atas HongKong pada awal Juli 2020. 

Huawei China tidak sepenuhnya dilarang dari pasar nirkabel 5G Prancis generasi berikutnya, tetapi operator Prancis yang menggunakannya hanya akan mendapatkan lisensi terbatas, kata kepala badan keamanan siber nasional kepada surat kabar Les Echos, Minggu (5 Juli).

BACA JUGA: 

PM Inggris Johnson menghapus peran 5G Huawei dalam beberapa bulan

Komentar tersebut merupakan perkembangan terbaru dalam kontroversi mengenai keterlibatan Huawei, setelah beberapa negara Barat melarang perusahaan untuk berpartisipasi dalam jaringan 5G mereka karena kekhawatiran akan keamanan.

"Operator yang tidak menggunakan Huawei, kami mendorong mereka untuk tidak pergi ke sana karena itu semacam cara alami," kata Guillaume Poupard, kepala badan keamanan siber nasional Prancis ANSSI.

 

BACA JUGA: 

Bank Dunia Nilai Masalah SDM dan Infrastruktur Masih Jadi Batu Sandung Bagi Indonesia

"Bagi mereka yang sudah menggunakannya, kami mengeluarkan izin yang berlangsung antara tiga dan delapan tahun," katanya kepada Les Echos.

Pembatasan tersebut kemungkinan akan membatasi akses Huawei ke jaringan 5G Prancis.

Huawei telah menginvestasikan miliaran dolar dalam teknologi ini, bersaing terutama dengan Ericsson Swedia dan Nokia Finlandia.

Tetapi Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara lain mengatakan Huawei mewakili risiko keamanan, paling tidak sejak pendirinya Ren Zhengfei adalah mantan insinyur Tentara Pembebasan Rakyat.

Huawei mengatakan akan menarik diri dari kemitraan dengan negara-negara yang bermusuhan dan fokus bekerja dengan negara-negara di mana mereka disambut.

 

KOMENTAR