Humas UI: Pengeroyokan Ade Merusak Citra Demokrasi Jalanan

Aril Suhardi

Tuesday, 12-04-2022 | 09:51 am

MDN
Dosen FISIP UI Ade Armando [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Kepala Biro Humas dan KIP Universitas Indonesia Amelita Lusia menilai peristiwa pengeroyokan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI Ade Armando  merusak citra demokrasi jalanan. Amel menegaskan, demokrasi jalanan bertujuan menyampaikan aspirasi yang dilakukan oleh massa dalam bentuk unjuk rasa. Oleh karena itu, tegas Amel, pengeroyokan tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi jalanan.

Amel menambahkan, unjuk rasa harusnya tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada. Setiap orang boleh memiliki pendapat yang berbeda karena kebebasan berpendapat dijamin oleh negara. Namun, aturan tidak boleh dilanggar.


Baca juga: Amnesty Internasional Bela Ade Armando


 

Amel pun mengungkapkan, pihaknya menyayangkan dan prihatin atas tindak kekerasan yang dialami Ade Armando dan menyerahkan kasus pengeroyokan ini kepada pihak kepolisian.

Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus aktivis Ade Armando sebelumnya dipukuli dan ditelanjangi oleh sekelompok orang saat mengikuti aksi di depan gedung DPR RI, pada Senin (11/4/2022).

Sebelum dikeroyok, Ade diketahui sempat cekcok dengan sejumlah peserta aksi. Ade diteriaki buzzer, pengkhianat, dan penjilat.

Ade diketahui hadir dalam unjuk rasa yang dimotori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Dia mengenakan kaos yang bertuliskan ‘Pergerakan Indonesia untuk Semua.’

Ade sebelumnya mengaku, dirinya tidak berniat mengikuti unjuk rasa tersebut. Namun, dia mendukung aspirasi mahasiswa yang menolak wacana penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Menurut Kapolda Metro Jaya, kondisi Ade Armando cukup mengkhawatirkan karena mengalami luka di kepala. Ade kini sedang dirawat di rumah sakit.

 

 

KOMENTAR